Dark/Light Mode

Mobil Berbahan Bakar Hidrogen, Model Pemenuhan Persetujuan Paris dalam Menghadapi Pemanasan Global

Jumat, 30 Desember 2022 20:47 WIB
Ilustrasi Mobil Hidrogen. https://genh2hydrogen.com/hydrogen-cars/
Ilustrasi Mobil Hidrogen. https://genh2hydrogen.com/hydrogen-cars/

Persetujuan Paris atau dikenal juga dengan Paris Agreement merupakan suatu bentuk perjanjian internasional yang menitikberatkan perubahan iklim. Tujuan besar dari persetujuan ini adalah untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat. Persetujuan yang dibentuk pada tahun 2015 ini menghadirkan framework untuk saling membantu negara-negara terutama negara berkembang terkait finansial, teknikal, dan pengembangan kapasitas.

Ambition mechanism in the Paris Agreement

Gambar 1. Mekanisme Optimis Persetujuan Paris (Sumber: wri.org)

Untuk menjawab tantangan iklim yang semakin mengganas, diperlukan solusi nol karbon (zero-carbon solutions) yang mampu mengurangi efek rumah kaca secara signifikan. Salah satu penerapannya dalam mobilitas terkait transportasi adalah dengan menghadirkan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan.

Keberadaan kendaraan listrik dengan baterai seperti: mobil listrik, motor listrik dari brand ternama seperti Tesla, dan lain sebagainya pun telah menjadi suatu hal yang sedang naik daun dalam industri transportasi. Akan tetapi, apakah keberadaan Battery Electric Vehicle (BEV) mampu menyelesaikan permasalahan iklim yang ada?

Dilansir dari jurnal ilmiah “Scientific Journal of Silesian University of Technology. Series Transport”, keberadaan implementasi BEV tidak mengurangi emisi gas rumah kaca yang ada. Hal ini dikarenakan faktor emisi LCA pada BEV yang dinilai lebih besar pada mayoritas sampel jika dibandingkan dengan faktor emisi LCA pada kendaraan berbahan bakar bensin.

Di lain sisi, keberadaan kendaraan berbahan bakar Hidrogen masih kurang umum didengar oleh masyarakat. Padahal, hidrogen merupakan salah satu sumber energi yang melimpah dan tergolong energi yang terbarukan. 

Kendaraan berbahan bakar hidrogen atau Hydrogen Fuel Cell Electric Vehicle (Hydrogen FCEV) merupakan kendaraan yang dinilai jauh lebih bebas polusi. Kendaraan yang ditenagai oleh listrik yang dihasilkan dari high-pressured hydrogen ini hanya menghasilkan H2O murni serta debu ultra halus saja sebagai emisinya. 

Baca juga : Masjid Raya Al Jabbar, Cikal Bakal Perkembangan Peradaban Islam di Jawa Barat

Hydrogen FCEV ini memanfaatkan reaksi elektrokimia antara hidrogen  yang dialirkan ke tangki hidrogen yang didesain untuk Hydrogen FCEV dengan bantuan oksigen. Pada kondisi tersebut, hidorgen tidak akan terbakar dan akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan listrik yang akan memberikan tenaga pada motor elektrik yang terdapat pada Hydrogen FCEV tersebut.

Diagram, engineering drawing

Description automatically generated

Gambar 2. Prinsip Dasar FCEV. (Sumber: tech.hyundaimotorgroup.com)

Meskipun dinilai lebih kompleks daripada BEV, Hydrogen FCEV memiliki keunggulan dalam berbagai hal. Selain memiliki rerata jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan dengan BEV, pengisian bahan bakar Hydrogen FCEV juga hanya membutuhkan waktu dalam hitungan menit saja dibandingkan dengan beberapa jam yang dibutuhkan untuk mengisi daya baterai pada BEV.

Secara keseluruhan, Hydrogen FCEV yang memiliki densitas energi yang lebih rendah ini, juga memiliki emisi karbon total yang mendekati nol. Bahkan, dari aspek lingkungan pun, keberadaan Fuel Cells pada Hydrogen FCEV juga 100 persen dapat didaur ulang, berbeda dengan lithium-ion batteries yang memiliki jangka hidup terbatas.

Walaupun terkesan terlalu indah untuk menjadi kenyataan, ketidakpopuleran Hydrogen FCEV bukan tanpa sebab. Pasalnya, efisiensi yang dimiliki Hydrogen FCEV tergolong jauh lebih kecil jika dibandingkan BEV. Hal ini sesuai dengan diagram berikut:

Chart: Why Battery Electric Vehicles Beat Hydrogen Electric Vehicles  Without Breaking A Sweat - CleanTechnica

Gambar 3. Efisiensi Berbagai Jenis Kendaraan. (Sumber: transportenvironment.org)

Baca juga : Airlangga Dorong Industri Otomotif Dalam Negeri Jadi Pemain Global

 Selain efisiensi yang secara signifikan lebih rendah, keberadaan pom bensin berbahan bakar hidrogen juga sangat sedikit, sehingga tidak memungkinkan untuk pemakaian masif. Harga yang terlampau tinggi juga menyebabkan penggunaan Hydrogen FCEV tidak ideal.

Akan tetapi, penggarapan Hydrogen FCEV bukanlah suatu hal yang harus diberhentikan. Keberadaan Hydrogen FCEV justru dapat menjadi kunci dalam menjawab tantangan pemanasan global pada Persetujuan Paris.

Sambil berjalan beriringan dengan perkembangan BEV yang memiliki efisiensi yang jauh melebihi kendaraan berbahan bakar bensin, Hydrogen FCEV akan menjadi lebih efisien dari waktu ke waktu, mengakibatkan harga yang akan semakin menurun sehingga lebih dapat digunakan untuk pemakaian masif.

Bukan tidak mungkin juga, Hydrogen FCEV dapat dikembangkan mengimbangi BEV dalam segi efisiensi. Walaupun, mungkin membutuhkan waktu yang tergolong sangat lama.

Keberadaan Hydrogen FCEV dapat menjadi alternatif BEV yang ideal pada masa yang akan datang, mempercepat kemajuan progress dunia terhadap pemenuhan Persetujuan Paris yang telah ditanda tangani oleh 195 negara itu. Jika dapat disimpulkan, Hydrogen FCEV akan menjadi salah satu kunci terpenuhinya Persetujuan Paris dalam membatasi pemanasan global dibawah 2 derajat dan net zero-carbon emission.

Namun tentunya, hal ini hanya dapat terpenuhi jika eksekusi yang dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat terlaksana dengan baik. Selain itu, dibutuhkan pula kerja sama dari berbagai negara untuk dapat menggarap Hydrogen FCEV secara lebih efisien. 

Oleh karena itu, diharapkan framework Persetujuan Paris dalam bidang teknikal dapat berjalan sebagaimana semestinya. Hal ini bertujuan untuk dapat menghadirkan Hydrogen FCEV sebagai jawaban dari permasalahan yang ada, menciptakan dunia yang lebih indah tanpa emisi karbon.

 Daftar Pustaka

Baca juga : Relawan Puan Gelar Pentas Seni Hingga Lomba Voli

 UNFCCC. The Paris Agreement. Diakses pada 27 Desember 2022. Diakses dari https://unfccc.int/process-and-meetings/the-paris-agreement/the-paris-agreement.

Rievaj, V., Synák, F. (2017). Scientific Journal of Silesian University of Technology. Series Transport. ISSN: 0209-3324. DOI: https://doi.org/10.20858/sjsutst.

W. Keith, David., E. Farell, Alexander. (2003). Rethinking Hydrogen Cars. www.sciencemag.org.

Hyundai Tech. FCEV. Diakses pada 27 Desember 2022. Diakses dari https://tech.hyundaimotorgroup.com/id/fuel-cell/fcev/.

Hamilton, Amy. Hydrogen cars vs electric cars – which is the best choice?. Diakses pada 27 Desember 2022. Diakses dari https://www.genesisenergy.co.nz/about/sustainability/climate-change-hub/yourself/hydrogen-cars-vs-electric-cars-which-is-the-best-choice.

PRI. Paris Agreement COP24 update: everything you need to know. Diakses pada 27 Desember 2022. Diakses dari https://www.unpri.org/news-and-press/paris-agreement-cop24-update-everything-you-need-to-know/3853.article.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.