Dark/Light Mode

Pentingnya Pendidikan Multikultural Dalam Keluarga

Rabu, 28 Juni 2023 17:08 WIB
Peran keluarga dalam memberikan pemahaman tentang perbedaan/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Peran keluarga dalam memberikan pemahaman tentang perbedaan/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Di era kehidupan global yang semakin plural dan interaksi dari berbagai kelompok budaya terjadi, setiap orang harus mempersiapkan diri supaya mampu menghadapi tantangan zaman ke depannya. Salah satunya dengan mempelajari pendidikan multikultural. Secara luas, pendidikan multikultural memiliki makna pendekatan pendidikan yang mengakui, menghargai dan mempromosikan keberagaman budaya, agama, ras, etnis dan latar belakang sosial dalam konteks pembelajaran.

Pada lingkungan keluarga, pendidikan multikultural penting untuk diterapkan. Namun, banyak keluarga yang masih kurang wawasan atau self-knowledge akan pentingnya hal tersebut. Justru, di era teknologi yang kian pesat ini, masih ada keluarga yang percaya pada hal-hal mitos dari orang-orang terdahulu.

Mitosnya antara lain seperti pernikahan beda suku. Bagi beberapa kelangan, masih ditemukan keluarga yang menentang anak-anaknya untuk melakukan pernikahan beda suku. Mereka masih mempercayai adanya mitos yang akan terjadi jika mereka mengizinkan anak-anak mereka menikah dengan orang yang berbeda suku dengan mereka. Seperti jika perempuan yang berasal dari Suku Sunda menikah dengan laki-laki yang berasal dari Suku Minang, maka mereka akan mengalami masalah finansial keluarga.

Namun faktanya, dari sekian banyak mitos buruk yang bertebaran tentang pernikahan beda suku, tidak sedikit pula pernikahan beda suku yang berhasil langgeng sampai kakek nenek, bahkan sampai maut memisahkan. Keberhasilan ini dianggap karena keduanya menikah dengan menerapkan multikultural di dalam rumah tangga mereka. Perbedaan yang ada antara keduanya tidak menjadi penghalang dalam mengarungi kehidupan rumah tangga mereka.

Baca juga : Literasi Rendah Picu Penipuan Keuangan

Faktor lainnya adalah teladan dari orang tua. Kurangnya kesadaran dari orang tua untuk mengajarkan betapa pentingnya menghargai perbedaan bisa menjadi penyebabnya. Sehingga, sikap orang tua yang sepertti itu dicontoh anak-anaknya dan menyebabkan muncul masalah mengenai multikultural di dalam sebuah keluarga.

Dalam keluarga, anak-anak sangat membutuhkan pendidikan multikultural. Hal ini bertujuan agar membantu mereka mempelajari pemahaman dan pengalaman yang bermanfaat tentang keanekaragaman budaya, cara menghormati, menerima, dan juga memahami perbedaan. Selain itu, diterapkannya pendidikan multikultural juga melatih anak-anak untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat yang lebih majemuk.

Oleh karena itu, di dalam sebuah keluarga, orang tua berperan sebagai guru yang akan memberikan materi mengenai pentingnya penerapan pendidikan multikultural. Sehingga peran orang tua sangat penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja.

Untuk menerapkan pendidikan multikultural di lingkungan keluarga, orang tua dapat menggunakan berbagai cara. Pertama, menjadikan media elektronik sebagai perantaranya. Antara lain dengan menayangkan video yang berhubungan dengan keberagaman agama, budaya, suku, adat istiadat, dan juga ras yang ada di Indonesia. Bisa juga dengan menayangkan video bahasa asing, agar pengetahuan sang anak semakin luas.

Baca juga : Denny JA: Penyair Adalah Pemimpin Spiritual Sebuah Bangsa

Tak cukup menonton, penjelasan dan juga pengawasan yang intens dari kedua orang tua sangat dibutuhkan dalam metode pembelajaran seperti ini, karena khawatir sang anak salah mengartikan dan juga salah memahami pembelajaran yang mereka tonton. Khawatir pula tontonan yang mereka lihat justru membawa dampak negatif bagi mereka kedepannya.

Kedua, orang tua juga harus memberikan pembelajaran sosial kepada anak-anaknya yang berkaitan dengan lingkungan. Caranya dengan memperkenalkan budaya Indonesia secara langsung dengan mengajak anak-anaknya mendatangi tempat yang di dalamnya terdapat pembelajaran mengenai keberagaman yang ada di Indinesia.

Misalnya, jika disekitar tempat mereka tinggal terdapat tetangga yang berbeda dengan mereka, baik dari segi agama, suku, maupun warna kulit, orang tua berperan besar untuk memberi pemahaman kepada sang anak bahwa adanya perbedaan itu wajar. Orang tua juga harus menjelaskan kepada sang anak bahwa dengan adanya perbedaan, maka harus saling menghargai, saling menyayangi, dan tidak membeda-bedakan yang berbeda dengan kita. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi diskriminasi di lingkungan tempat tinggal.

Sejalan dengan itu, orang tua juga harus mampu mengajarkan nilai-nilai multikultural. Yakni menghormati, menghargai, toleransi, dan sopan santun kepada anak-anaknya. Sementara, untuk mencegah penolakan atau keterasingan dari perbedaan, anak-anak harus diajarkan nilai-nilai positif tentang pemahaman keberagaman sejak usia dini. Caranya antara lain dengan memberi larangan pada anak supaya anak tahu apa yang dilakukannya.

Baca juga : Industri Makanan Ringan Menjanjikan, OT Group Luncurkan Snack Rasa Keju

Orang tua pun diharapkan mengikuti kegiatan sosial di masyarakat untuk memberikan contoh secara langsung kepada anak-anak. Ayah dan ibu memilki peran masing-masing dalam memberikan tauladan dalam bermasyarakat. Misalnya, ayah dapat menanamkan nilai menghargai dengan menekankan menghormati orang lain dan menghindari mengganggu orang lain. Sementara ibu dapat menanamkan nilai toleransi dengan mengajarkan toleran terhadap perbedaan kulit, jenis kelamin, agama, dan budaya satu sama lain.

Orang tua juga dianjurkan mendidik anak-anaknya untuk bisa terbuka dengan mereka tentang apa yang mereka rasakan dan mereka pikirkan tentang perbedaan yang ada di sekitar mereka. Ajak mereka untuk berdiskusi bersama, berbagi pendapat, dan menemukan cara untuk mengatasi perbedaan. Selain itu, orang tua juga dianjurkan mengajak anak-anaknya untuk mengikuti acara kebudayaan, baik yang berasal dari budaya sendiri maupun dari budaya orang lain, karena hal itu akan membantu mereka belajar dan menghargai budaya orang lain secara langsung.

Dengan cara-cara seperti itu, diharapkan anak-anak mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai pendidikan multikultural dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga keberagaman yang ada tidak menimbulkan masalah, tetapi mampu melahirkan sikap saling meghormati, toleransi dan menghargai terhadap seluruh bentuk perbedaan yang ada dilingkungannya.

Habibah, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.