Dark/Light Mode

Konsep Pendidikan Islam Ideal

Rabu, 6 Maret 2024 21:18 WIB
Pendidikan Islam/Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Pendidikan Islam/Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

 

Permasalahan umum pendidikan Islam ada tiga yaitu : 1) Persoalan dikotomik, 2) tujuan dan fungsi pendidikan islam, dan 3). Persoalan kurikulum dan materi. Ketiga persoalan ini saling interdependensi satu sama lain.

Baca juga : GPISS Sukses Kendalikan Inflasi Sumsel Awal Tahun 2024

Pertama, persoalan dikotomik pendidikan Islam, yang merupakan persoalan lama yang masih menjadi perdebatan dan tidak terselesaikan sampai sekarang. Pendidikan Islam harus menuju pada integritas antara ilmu agama dan ilmu umum sehingga tidak menjadi jurang pemisah antara ilmu agama dan umum, dengan berkembangnya zaman dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Seharusya pendidikan Islam tidak hanya fokus kepada ilmu-ilmu agama, tetapi juga harus memperhatikan ilmu-ilmu umum yang relevan dengan perkembangan zaman.

Di tengah tantangan pendidikan yang dihadapkan pada persoalan-pesoalan yang kompleks, pendidikan Islam harus mampu mempersiapkan manusia yang berkualitas, bermoral tinggi dalam menghadapi perubahan masyarakat yang begitu cepat. Sehingga produk pendidikan Islam tidak hanya melayani dunia modern, tetapi mempunyai pasar baru atau mampu bersaing secara kompotitif dan proaktif dalam dunia masyarakat modern. Solusinya harus didesain pendidikan Islam seperti apa yang bisa menjawab tantangan ini?

Kita mulai dari lembaga pendidikan Islam. Lemabaga pendidikan Islam harus mampu mendesain fungsi dan tujuan dari pendidikanya. Ada beberapa opsi yang ditawarkan kepada lembaga pendidikan Islam yaitu: 1) model pendidikan yang digunakan apakah dikhususkan (mengkhususkan diri) pada pendidikan agama saja untuk mempersiapkan dan melahirkan ulma-ulama yang tangguh di bidangnya dan mampu menjawab persolan-persoalan aktual dan kontemporer sesuai dengan perubahan zaman, 2) model pendidikan umum Islami, kurikulum yang digunakan bersifat integratif antara materi-materi pendidikan agama dan umum, untuk mempersipkan dan melahirkan intelektual islam yang berfikir konprehensif, 3) model pendidikan sekuler modern dan mengisinya dengan konsep-konsep islam seperti yang terajdi sekarang, 4) menolak sistem pendidikan Barat, dengan syarat harus mendesain model-model pendidikan yang betul-betul sesuai dengan konsep dasar islam dan sesuai dengan lingkungan sosial-budaya indonesia dan tentunya harus relevan, fleskible dengan perkembangan zaman, atau opsi yang terakhir, 5) pendidikan Islam tidak dilaksanakan di sekolah-sekolah tetapi pendidikan agama dilaksanakan  di rumah-rumah atau lingkungan masyarakat berupa kursus-kursus dan sebagainya. Tetapi poin yang kelima ini menurut hemat penulis bukanlah solusi yang akan menjadikan pendidikan islam ideal tetapi akan membawa kemunduran dan tidak punya daya saing dalam pendidikan. 

Baca juga : Jangan Biarkan Jendela Pecah

Menurut penulis, desain yang lebih tepat yang harus dikembangkan oleh lembaga pendidikan Islam yaitu desain yang kedua, yaitu model pendidikan umum Islami, kurikulum yang digunakan bersifat integratif antara materi-materi pendidikan agama dan umum, untuk mempersipkan dan melahirkan intelektual Islam yang berpikir konprehensif.

Kenapa? Sebab, sudah saatnya sekarang pendidikan Islam berpikir konprehensif dengan memperhatikan peerkembangan dan tantangan zaman, karena tidak akan lengkap rasanya kalau menghadapi tantangan zaman, dan perubahan masyarakat yang sangat cepat dengan ilmu agama saja. Tentunya perlu ilmu-ilmu umum yang relevan yang bisa melengkapi ilmu agama untuk menghadapi tantangan zaman. Di samping itu, pendidikan yang didesain harus sesuai dengan kebutuhan dan permsalahan yang ada dilingkunganya.

Jangan sampai model pendidikan Islam yang didesain melenceng dari tujuan pendidikan Islam, yaitu agar supaya lulusan-lulusan lembaga pendidikan Islam bisa menjadi solusi terhadap permasalahan keislaman, juga bisa menjadi solusi terhadap perkembangan zaman dan teknologi yang terus berkembang. Maka dari itu, dalam dunia Islam tidak ada dikotomi ilmu. Selama ilmu itu baik, relevan, dan banyak kebermanfataan, maka tidak ada alasan untuk tidak mempelajari. Umat Islam harus cakap dalam segala bidang keilmuan tidak kemudian ada kesan bahwa umat Islam hanya paham akan ilmu agama saja dan tidak paham ilmu umum, sehingga umat Islam diremehkan, dan dimarginalkan.

Baca juga : Ganjar Bakal Optimalikan Akses Pendidikan Inklusif Pada Debat Terakhir

Pendidikan sekarang ini tidak lagi dipandang sebagai bentuk perubahan kebutuhan yang bersifat konsumtif dam pengertian pemuasan secara langsung atas kebutuhan dan keinginan yang bersifat sementara. Tapi, merupakan suatu bentuk investasi sumber daya manusia yang merupakan tujuan utama; pertama pendidkan Islam dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menyiapkan generasi yang produktif sehingga bisa bersaing dan sesui dengan kebutuhan perkembangan zaman.

Kedua, pendidikan Islam diharapkan memberikan pengaruh terhadap pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Karena salah satu dari sekian banyak permasalahan pendidikan di Indonesia adalah belum meratanya pendidikan. Akibatnya, tidak semua anak bisa memperoleh pendidikan dengan maksimal

Fahri Faturohman
Fahri Faturohman
Aktivis Pendidikan

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.