Dark/Light Mode

Jejak Anjang Sana Herman Deru

Kamis, 18 April 2024 10:55 WIB
Herman Deru
Herman Deru

Adalah Masjid di Yayasan Ishlahul Ummah Desa Beringin Kecamatan Beringin Lubai Kabupaten Muara Enim menjadi jejak anjang sana Herman Deru

Sekitar tahun 2017, Bupati OKU Timur dua periode ini menyempatkan diri shalat lima waktu. Dia terbiasa istirahat dan sholat di masjid warga di seluruh Sumsel.

Selepas salat terjadi dialog dengan jamaah masjid sampai akhirnya Herman Deru menyisihkan sebagian rezekinya buat menyelesaikan pembangunan masjid. Masjid itu sudah berdiri kokoh sampai sekarang dengan jamaah rutinnya.

Kebiasaan anjang sana Herman Deru sangat berkesan bagi warga. Setiap kali ada pembicaraan tentang perjuangan berdirinya masjid itu, pasti nama Herman Deru selalu disebut. Terlebih dipercaya menjadi Gubernur Sumatera Selatan dan bakal maju di Pilkada 2024.

Rasa berkesan tersebut adalah makna lain dari kekuasaan yang melekat dalam diri Herman Deru. Waktu itu dia bukan seorang penguasa, karena sudah tidak menjabat Bupati OKU Timur, bahkan menjadi kandidat kalah dalam Pilgub 2013.

Baca juga : Gempa M5,6 Guncang Tuban, Getaran Terasa Kuat Di Bawean

Deru tetap setia dengan kebiasaan berbagi suka dan cerita kepada masyarakat. Karena disampaikan juga kebiasaan itu terjadi jauh jauh sebelum momentun tertentu yang ditengarai ada unsur lainnya. 

Konon karena Deru merupakan anak dari seorang pesirah, sebutan untuk tokoh di Sumsel, kebiasaan untuk anjang sana terbangun sejak kecil. Kampungnya yang dekat irigasi pertanian menjadikan Deru sebagai makhluk sosial dengan atribut kearifan lokal Sumsel.

Herman Deru yang pernah menjadi pengusaha dengan segala konsekuensi kepedulian sosialnya, boleh jadi menjadi faktor dominan dalam kebiasaan anjang sana itu. Kepedulian sosial yang sudah harus dilakukan oleh siapa saja yang telah mendapatkan rezeki lebih dari cukup.

Rupanya kebiasaan tersebut setali tiga uang dengan kebiasaan Herman Deru melaksanakan Jumat Keliling menyisih wilayah Sumatera Selatan. Dan itu masih dilakukannya ketika proses Pilgub 2018 sudah berjalan.

Apa yang dilakukannya juga bagian dari menjaring aspirasi lewat kanal keberagamaan warga. Waktu iru ada sorotan dalam dialog di masjid adalah kondisi jalan raya yang terbentang dari Baturaja sampai Prabumulih itu selalu saja rusak. 

Baca juga : Perekonomian Makin Moncer

Selepas Herman Deru jadi Gubernur 2028 memang akhirnya sudah ada perubahan dibandingkan sebelumnya. Sebuah pencapaian yang bermula dari kesadaran bersama dalam medium keagamaan terus ditransmisikan pada kritik atas kondisi jalan.

Herman Deru kini memang sedang tidak berkuasa lagi, tapi efek anjang sana itu tetap terasa. Dia adalah atribut kesalehan yang tetap melekat dengan bebas dari banyak instrumen kepentingan pragmatis.

Menjadi Herman Deru adalah anasir aktual dari ungkapan klasik dalam khazanah Islam klasik, tentang rahmatan lilalamin. Yakni segala daya upaya akan selalu didistribusikan untuk sebanyak mungkin memberi manfaat bagi sekeliling kita.

Kekuatan menjadi tetap bermanfaat bagi siapa saja bukan hanya seorang Deru yang digadang-gadang maju dalam hajatan pilkada. Rumus sosial menjadi penting sebagai amanah seorang dalam tatanan masyarakat.

Dia adalah teori klasik sekaligus terkenal, tapi menjadi konsistensi dalam perilaku nyata menjadi tantangan tersendiri. Sangat personal dengan segala situasi dan kondisi yang menyertainya. Dan itu tetap berlaku bagi seorang Deru yang kini tertantang kembali untuk peduli di tengah turbulensi politik pilkada.

Baca juga : Harga Beras Turun Cepek

Jika Deru konsistensi menjalankan semangat anjang sana itu, harus ada resolusi tambahan. Bahwa membangun Sumsel bukan lagi soal di mana berkunjung ke setiap titik dengan melakukan shalat berjamaah. Tapi sudah menjadi kegiatan terstruktur dengan agenda pembangunan yang tantangannya lebih berat.

Menjalankan karunia bisa anjang sana bukan barang murah bagi Herman Deru. Karena nantinya bisa menjadi konsekuensi konstitusional dengan risiko coba dan salah dinamis. Jika mampu memberikan yang terbaik maka cerita berkesan itu akan terus bertambah, bukan hanya sebuah desa kecil di Muara Enim, tapi menyebar rata ke seluruh wilayah Sumsel.


Muhtar Sadili
Muhtar Sadili
Alumni UIN Jakarta

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.