Dark/Light Mode

Menkeu Dan Gubernur BI Waspadai Inflasi Global

Sri Mul: AS Injak Rem, Dunia Ikut Terguncang

Sabtu, 20 November 2021 06:40 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Kick Off Sosialisasi UU HPP, Jumat (19/11). (Foto: Dok. Kementerian Keuangan).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Kick Off Sosialisasi UU HPP, Jumat (19/11). (Foto: Dok. Kementerian Keuangan).

 Sebelumnya 
Situasi seperti ini mendesak Pemerintah Indonesia tetap mewaspadai kondisi perekono­mian global, di samping target pemerintah tahun depan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan menyehatkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Dalam rangka menyehatkan APBN yang sedang defisit di atas 3 persen, menurut Sri Mu­lyani, sistem perpajakan akan didorong untuk terus berdasar­kan pada asas adil, sehat, efektif dan akuntabel.

Baca juga : Kiai Ma’ruf: Herd Immunity Tercapai Pertengahan 2022

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjoyo juga me­waspadai dampak tapering di Amerika Serikat akibat inflasi yang tinggi.

“Kami terus memantau dampak­nya di pasar, termasuk pada rantai pasok global,” ujar Perry.

Baca juga : Sukses Gelar Vaksinasi Tahap 1, FKPPI Ajak Kadernya Aktif Perangi Covid-19

Meski begitu, diakui Perry, gangguan mata rantai global me­mang mulai menurun. Itu terli­hat dari peningkatan aktivitas di sejumlah negara, seperti China dan AS.

China telah mulai meningkat­kan lagi produksinya, termasuk aktivitas di pelabuhan-pelabuhan AS. Namun, bukan berarti gang­guan pada rantai pasok hilang. Masih ada, tapi mulai menurun.

Baca juga : Menkeu: Kalau UKM Mau Tembus Pasar Global, 5 Kendala Ini Kudu Segera Diberesin

“Dua faktor gangguan yang masih terjadi, yakni kurang­nya ketersediaan pasokan dan adanya kenaikan permintaan, terutama energi dari negara maju dalam mempersiapkan musim dingin,” beber Perry.

Perry berharap, dengan produksi yang meningkat, teka­nan terhadap rantai pasok global bisa mereda. Termasuk pada ekonomi Indonesia. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.