Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat tinggi 0,26 persen ke level Rp 14.319 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.357 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia turut menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand naik 0,31 persen, ringgit Malaysia menguat 0,2 persen, won Korea Selatan melesat 0,16 persen, peso Filipina naik 0,11 persen, dan dolar Singapura menguat 0,01 persen.
Baca juga : Dinkes DKI Pastikan, Omicron Belum Masuk Jakarta
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, menurun 0,4 persen menjadi 95,854. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,39 persen ke level Rp 16.915, terhadap poundsterling Inggris juga naik 0,29 persen ke level Rp 18.863, dan terhadap dolar Australia menguat 0,49 persen ke level Rp 10.233.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah masih didorong utamanya karena antisipasi pasar terhadap penyebaran Covid-19 varian Omicron dan rencana pengurangan likuiditas (tapering) bank sentral AS, The Federal Reserve.
Baca juga : KSP: Berita 4 Orang Kena Omicron Di Bekasi 100 Persen Hoax
Menurutnya, pasar mungkin juga akan memperhatikan kenaikan kembali yield obligasi pemerintah AS.
“Kenaikan imbal hasil surat utang tersebut bisa mempercepat implementasi tapering oleh The Fed. Selanjutnya, kenaikan yield biasanya berimbas pada penguatan dolar AS terhadap mata uang lain,” ucap Ariston, di Jakarta, Kamis (9/12).
Baca juga : Sentimen Omicron Mereda, Rupiah Dibuka Joss
Ia pun memproyeksi, sepanjang hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.320 sampai Rp 14.380 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya