Dark/Light Mode

Strategi Pemanfaatan Lahan Terlantar Eks HGU

Ini Upaya Menarik Kaum Muda Ke Sektor Pertanian

Rabu, 15 Desember 2021 00:22 WIB
Sugeng Budiharsono dan Marcelino R Pandin. (Foto: ist)
Sugeng Budiharsono dan Marcelino R Pandin. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi akan mengambil alih Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terlantar. 

Ini tentu berita menggembirakan. Lahan-lahan terlantar itu dapat dimanfaatkan secara produktif oleh masyarakat. Apalagi, masih banyak petani tidak memiliki lahan. Mereka hanya penggarap, bahkan ada yang hanya sebagai buruh tani saja.

Pemanfaatan lahan-lahan tersebut perlu diatur agar hasilnya optimal. Juga jatuh ke orang-orang yang berhak. Khususnya untuk mengurangi pengangguran generasi muda.

Baca juga : Akselerasi Pembangunan Pariwisata, Sandiaga Terapkan Inovasi, Adaptasi, Dan Kolaborasi

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional maupun penyediaan pangan bagi Indonesia. Tapi, nyatanya kini ditinggalkan oleh kaum mudanya, apalagi yang berpendidikan. 

Tahun 2020, dari 38,96 juta orang yang bekerja di sektor pertanian, sebanyak 67,43 persen berpendidikan paling tinggi SD. Sebesar 16,69 persen berpendidikan SLTP. Dan 14,10 persen SLTA. Sisanya diploma dan sarjana.

Dari kelompok umurnya, tenaga kerja di sektor pertanian didominasi 25-60 tahun yaitu sebesar 68,34 persen. Sedangkan di kelompok usia 60 tahun ke atas, sebesar 22,04 persen. Dan  9,52 persen dari kelompok umur 5-24 tahun.

Baca juga : Komisi IV Nanya Penerimaan Negara Dari Sektor Kehutanan

Dilihat dari kohor generasi, pekerja dari generasi Z hanya 9,52 persen. Dan sisanya 80,48 persen, generasi Milenial (atau generasi Y), generasi X dan Baby Boomers. Para pekerja pertanian kemungkinan besar didominasi orang-orang yang tidak muda lagi.

BAPPENAS, tahun 2021 menerbitkan kajian yang menyebutkan, tahun 2063, profesi petani sudah punah. Ini menunjukkan bahwa orang-orang muda tidak berminat dan enggan bekerja di sektor pertanian. 

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Bahkan di Jepang. Data tahun 2000, menunjukkan, dari 3,3 juta pekerja sektor pertanian, 52,9 persennya berasal dari usia 65 tahun ke atas. Tahun 2010, kelompok usia 64 tahun ke atas, meningkat menjadi 61,6 persen dari total pekerja pertanian sebanyak 2,6 juta orang.

Baca juga : Prabowo Tancap Gas Industri Pertahanan Lokal

Mengapa orang muda enggan bekerja dan berusaha di sektor pertanian? Ada lima masalah utama. Pertama, orang muda merasa minder atau bekerja di sektor ini dianggap tidak bergengsi. Mereka memilih jadi buruh pabrik daripada bekerja di sektor pertanian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.