Dark/Light Mode

Investor Bakal Kabur Jika Prospek Memburuk

Pengendalian Omicron Tantangan Ekonomi RI

Minggu, 19 Desember 2021 06:40 WIB
Ilustrasi Omicron. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi Omicron. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Presiden Jokowi meminta masyarakat tak panik dengan masuknya varian Covid-19 Omicron ke Indonesia. Bagi Jokowi, masuknya varian itu tak terelakkan karena penularannya sangat cepat.

“Sekarang yang harus kita lakukan, bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas. Jangan sampai terjadi penularan lokal,” kata Jokowi dalam keterangannya melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12).

Baca juga : Lestari: Telusuri Sumber Penyebaran Varian Omicron!

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai, masuknya varian Omicron ke Indonesia akan menjadi tantangan pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022. Pasalnya, kehadiran varian Omicron membuat banyak negara termasuk Indonesia menjadi waspada. Apalagi, varian ini disebut-sebut lebih cepat menular dibandingkan Covid-19 varian lainnya.

Menurut Luhut, pembatasan kegiatan masyarakat dan kegiatan usaha bisa dilakukan lagi jika penularan varian Omicron tidak terkendali.

Baca juga : Serangan Omicron Ganggu Pemulihan Ekonomi Global

“Kalau Omicron membuat Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit meningkat signifikan dan vaksin kurang efektif, maka pemulihan ekonomi akan lebih lambat dari yang diharapkan,” ujar Luhut di Jakarta, Kamis (16/12).

Namun begitu, ia memastikan pengendalian Covid-19 di Indonesia tetap fokus pada kerja sama antara seluruh pihak.

Baca juga : KLHK Ajak Kaum Muda Bergerak Pulihkan Lingkungan Hidup

“Pemerintah, para ahli, industri, masyarakat dan TNI-Polri telah bekerja sama. Saya pikir ini adalah salah satu cara yang paling sukses untuk menangani isu yang sangat kompleks seperti ini,” ucap Luhut. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.