Dark/Light Mode

Tak Kuat Dihantam Pandemi, Indonesia Juice Cartel Nyerah

Selasa, 21 Desember 2021 14:37 WIB
Aryo Andrianto, Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia, sekaligus CEO dari Indonesia Juice Cartel. (Foto: Ist)
Aryo Andrianto, Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia, sekaligus CEO dari Indonesia Juice Cartel. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 telah menghantam ekonomi semua negara khususnya Indonesia. Dari perusahaan besar sampai usaha kecilpun terimbas.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam mengungkapkan, akibat pandemi, 50 persen dari 30 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terancam gulung tikar.

"Kalau kita lihat ada 50 persen dari 30 juta UMKM dilansir dari Apindo, sudah menghadapi kebangkrutan," ujarnya dalam dialog bertajuk Covid-19 dan Ancaman Kebangkrutan Dunia Usaha dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/12).

Baca juga : Goodbye Ekspor Bahan Mentah, Indonesia Siap Lompat Katak

Hal ini juga sudah berdampak pada sebagian toko-toko Rokok Elektrik, terbilang sudah cukup banyak UMKM Rokok Elektrik yang tutup karena wabah Corona ini. Pandemi Covid-19 memab memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap UMKM kecil.

Namun, faktor lain juga kurangnya support atas regulasi yang diberikan oleh pemerintah dan cenderung lebih menguntungkan perusahaan luar. "Ibarat pepatah, sudah jatuh ketiban tangga pula," ujar Aryo Andrianto, Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia, sekaligus CEO dari Indonesia Juice Cartel.

Gejolak krisis yang terjadi selama 2 tahun silam ini tidak hanya memakan UMKM-UMKM kecil seperti toko vape. Produsen E-Liquid vape terbesar sekelas Indonesia Juice Cartel, juga mengalami gejolak krisis ini sampai adanya pengurangan karyawan.

Baca juga : Dihantam Banjir, Warga Malaysia Tidur Di Mobil

IJC yang masih berumur jagung tetapi sudah berhasil menduduki kelas teratas dari segi penjualan E-Liquid-nya juga terdampak oleh pandemi dari segi pendapatan. Bukan hanya karena pandemi, gejolak krisis ini terjadi juga karena kurangnya support dari pemerintah karena regulasi-regulasi baru yang diterbitkan.

"Nggak usah UMKM-UMKM kecil, ekonomi Negara saja ikut terdampak karena pandemi ini. Apalagi kita? IJC sendiri sudah mencoba bertahan selama 2 tahun silam, sampai-sampai adanya pengurangan karyawan. Tetapi hal tersebut juga bukan menjadi solusi baik untuk kita. Intinya, kita sedang mencoba mempertahankan IJC tetap ada di tahun 2022 dengan kondisi yang super apa adanya ini, tapi nggak tahu juga nantinya gimana, semoga yang terbaik," beber Aryo.

Besar harapan Ketua APVI ini dapat melanjutkan usaha E-Liquidnya di tahun 2022 nanti.

Baca juga : Sikat Malaysia 4-1, Timnas Indonesia Juara Grup B

"Tentu dengan support dari regulasi pemerintah yang lebih baik lagi kedepannya dan juga tidak luput support para Vapers Indonesia," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.