Dark/Light Mode

Goodbye Ekspor Bahan Mentah, Indonesia Siap Lompat Katak

Selasa, 21 Desember 2021 11:39 WIB
Presiden Jokowi saat groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi saat groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia akan memulai transformasi ekonomi. Dari bertahun-tahun bertumpu kepada sumber daya alam, ekspor raw material atau bahan mentah, kini siap memasuki era hilirisasi. Industrialisasi bahan-bahan mentah.

"Yang diekspor bukan bahan mentah lagi, bukan raw material lagi. Tetapi barang setengah jadi atau barang jadi. Di Kalimantan Utara ini, nanti hampir semuanya adalah barang jadi. Sehingga bisa memberikan nilai tambah, added value yang besar bagi negara," kata Jokowi saat groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12).

Baca juga : Omicron Sudah Di Indonesia, Alarm Buat Warga +62

"Inilah lompatan katak yang ingin kita lakukan, leap frog. Ini akan kelihatan manfaatnya secara rill 50-10 tahun dari sekarang," tandasnya.

Terkait hal tersebut, Jokowi meminta para menteri, gubernur, dan bupati untuk menyiapkan SDM berkualifikasi baik, demi mendukung Kawasan Industri Hijau Indonesia.

Baca juga : Nestle Indonesia Relokasi Kantor Pusat

"Siapkan dari sekarang. Dalam masa konstruksi, akan muncul kurang lebih 100 ribu tenaga kerja yang diperlukan. Pada saat operasi, hanya di sini aja, belum anak cucu turunan produk yang dihasilkan, itu bisa 60 ribu tenaga kerja. Perkiraan saya, jika termasuk anak cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan bisa mencapai 200 ribu," beber Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menuturkan, Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan akan menggunakan teknologi mutakhir (hi tech).

Baca juga : Pupuk Indonesia Siapkan Platform Digital

Kawasan ini akan menghasilkan sodium ion, lithium ion, semi conductor, serta petrochemical yang turunannya bisa dijadikan tekstil dan produk lainnya. Selain itu, juga ada akan green alumunium, solar panel, dan industrial silicon.

"Semuanya akan muncul dari Kalimantan Utara. Ini kerja sama besar antara investor RI, China dan Uni Emirat Arab (UEA). Semuanya akan bergabung. Kita harap, ini bisa menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia. Bukan Kalimantan Utara, bukan Indonesia. Karena menyangkut lahan 16.400  hektar. Targetnya, 30 ribu hektar," papar Jokowi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.