Dark/Light Mode

Perkuat Bisnis, Pelindo Serahkan Operasi Dan Inbreng Saham Kepada Subholding 

Selasa, 4 Januari 2022 21:18 WIB
Foto: Dok. Pelindo.
Foto: Dok. Pelindo.

 Sebelumnya 
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono menjelaskan, dua langkah aksi korporasi pada Subholding ini merupakan bagian dari keseluruhan restrukturisasi BUMN Pelabuhan.

"Serah operasi antara Pelindo kepada Subholding terhitung mulai 1 Januari 2022. Untuk bentuk kerja samanya, kami menggunakan skema revenue sharing,” ujar Arif.

Menurutnya, setelah proses serah operasi akan dilanjutkan pengalihan saham (inbreng) Pelindo pada anak perusahaan kepada Subholding sesuai klaster pelayanan petikemas, pelayanan non petikemas/multi terminal dan pelayanan jasa maritim.

Atau ada tiga Subholding Pelindo yakni PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Multi Terminal, PT Pelindo Jasa Maritim.

Baca juga : Lemkapi Dukung Polri Tuntaskan Kasus Ujaran Kebencian Bahar Bin Smith

Proses restrukturisasi Pelindo ini, menurut Arif, nantinya akan dilanjutkan dengan pemurnian bisnis anak dan cucu perusahaan Pelindo di masing-masing klaster.  

Pada 1 Januari 2022, Subholding yang sudah menandatangani dokumen pada 29 Desember 2021, secara resmi telah aktif beroperasi. Dan, pada 3 Januari 2022, melalui proses inbreng saham Anak Perusahaan resmi berada di bawah Subholding dan menjadi business operator masing-masing klaster. 

"Pengalihan saham dikompensasikan dengan penambahan penyertaan modal Pelindo di Subholding,” ujarnya. 

Ia berharap, pada kuartal II 2022, bisnis inti perusahaan pada masing-masing Subholding telah tertata dengan baik. "Sehingga, dapat terkonsolidasi sesuai klaster bisnisnya masing-masing,” harapnya.

Baca juga : Peringati HUT ke-5, PIS Berikan Apresiasi dan Berbagi Terhadap Sesama

Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra menambahkan, merger yang Pelindo lakukan adalah perubahan mekanisme bisnis pada pelabuhan di Indonesia.

"Yang tadinya pembagian bisnis berdasar wilayah kerja, kemudian berubah menjadi pembagian bisnis berdasarkan klaster bisnis," katanya.

Setelah proses merger selesai, maka langkah selanjutnya menurut Hambra adalah melakukan penataan bisnis sesuai klaster bisnis.

Subholding ini memiliki tiga tugas utama, yakni menentukan kebijakan layanan pelabuhan sesuai lini bisnisnya yang selaras dengan kebijakan strategi Pelindo, menjalankan kuasa dan tugas operasional dari Pelindo. Serta, sebagai revenue generator.

Baca juga : Dukung Bisnis Telko, BNI Beri Supply Chain Financing Kepada Telkomsel 

"Pembentukan empat Subholding di bawah Pelindo ini dilakukan untuk mengelola bisnis inti Perusahaan," katanya.

Masing-masing Subholding ini nantinya menjadi induk bagi Anak Perusahaan eks Pelindo I-IV sesuai dengan lini bisnisnya.

Hambra mengatakan  target value creation (earning before tax) subholding hingga tahun 2025 adalah Rp 4,3 triliun hingga Rp 7,4 triliun.

"Capaian value creation per 31 Desember 2021 telah terealisasi lebih dari Rp 600 miliar, yang berasal dari optimalisasi financing cost dan pengadaan bersama," ujar Hambra. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.