Dark/Light Mode

Ketan Adem Binaan PHE Jambi Merang, Tanggap Api Dan Cegah Illegal Tapping

Jumat, 17 Desember 2021 16:05 WIB
Sharing Session : Cinta Bumi Tanggap Api, Kisah Inspirasi Mitra Binaan PHE Jambi Merang, Jumat (17/12)
Sharing Session : Cinta Bumi Tanggap Api, Kisah Inspirasi Mitra Binaan PHE Jambi Merang, Jumat (17/12)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang berhasil menjadi pemersatu dan menggabungkan potensi-potensi yang dimiliki masyarakat, Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah serta organisasi sosial dan kemasyarakatan. 

Semuanya bersinergi memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Mendis, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Selain itu, melalui Kelompok Tanggap Api Desa Mendis (Ketan Adem) PHE Jambi Merang juga berhasil menanggulangi masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Mitra binaan PHE Jambi Merang, Tomy Yohana mengatakan perjalanan Kelompok Ketan Adem penuh perjuangan.

Berkat bantuan PHE Jambi Merang melalui program sosialnya terhadap masyarakat sekitar, Kelompok Ketan Adem masih bisa survive.

“Program sosial PHE Jambi Merang sangat nyata. Perusahaan bisa mempersatukan antara masyarakat dengan pemerintah desa, pemkab, organisasi sosial dan organisasi kemanusiaan lainnya. Intinya warga Desa Mendis yang awalnya tidak tahu, bisa mengetahuinya. Banyak dapat wawasan pengetahuan,” kata Tomy yang juga menjadi anggota Ketam Adem saat berbicara secara virtual dalam Sharing Session: Cinta Bumi Tanggap Api, Kisah Inspirasi Mitra Binaan PHE Jambi Merang, Jumat (17/12).

Desa Mendis merupakan desa binaan PHE Jambi Merang melalui Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api. Program yang dimulai pada 2017 tersebut memanfaatkan embung sebagai kolam retensi dan penghijauan kawasan embung.

Baca juga : Omicron Lebih Menular Iya, Tapi Nggak Bikin Parah Lho

Setahun kemudian dilakukan revitalisasi embung dan pembukaan kawasan wisata dan wahana permainan air. Ketan Adem dilibatkan sebagai rescue team.

Pada 2019, dilakukan optimalisasi embung dengan menambah wahana air dan kolam renang anak. Tahun lalu, seiring dengan pandemi Covid-19 dilakukan pemberian fasilitas protokol kesehatan pendukung di kawasan embung.

Tomy mengatakan Desa Mendis juga berkontribusi ikut mengembangkan Ketan Adem dengan melibatkan dalam pengelolaan wisata embung.

“Mengelola aset desa yaitu tanah khas Desa Mendis untuk kami berkumpul, merencanakan kerja, hingga diskusi antar kelompok masyarakat,” kata Tomy.

Embung Desa Mendis berawal dari embung yang dicadangkan bagi persediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari saat musim kemarau maupun untuk kebutuhan masyarakat di luar Desa Mendis. Embung tidak pernah kering karena sumber airnya dari sumber air tanah.

Tomy mengatakan ada kesepakatan antara PHE Jambi Merang dengan pemerintah desa untuk mengembangkan wisata air di embung tersebut.

“Target ke depan selain penghasilan desa juga untuk memberdayakan masyarakat desa melalui perdagangan kuliner dan aksesoris,” kata Tomy.

Baca juga : Kementan Tingkatkan Perdagangan Pertanian Dengan Serbia

Tomy mengakui setelah dibangun pada 2017 oleh PHE Jambi Merang, objek wisata embung bisa menciptakan lapangan kerja dan UMKM.

Lokasi yang tadinya kurang terawat, dengan didukung PHE Jambi Merang akhirnya menjadi bernilai guna yang terawat dan indah.

“Kami juga telah mengembangkan tanaman holtikultura dengan debora nanas,” katanya.

Selain itu, dengan dibentuknya Ketan Adem di wilayah Desa Mendis tidak ada lagi Karhutla. Berbeda dengan sebelumnya terbentuk Ketan Adem terjadi kebakaran luar biasa, baik dari kebun masyarakat produktif maupun kebun yang tergolong lahan tidur.

“Timbullah pemikiran dari PHE Jambi Merang dan pemerintah desa untuk membentuk kelompok yang peduli terhadap bahaya bencana kebakaran. Kalau sudah terjadi bencana sangat merugikan desa dan asapnya bisa meluas. Dampaknya sangat negatif apabila sudah terjadi kebakaran,” ungkap Tomy.

Menurut dia , anggota Ketam Adem difasilitasi dan dididik oleh PHE Jambi Merang melalui Manggala Agni dan BPBD untuk memperkenalkan dan memahami tentang Standar Prosedur Operasi (SOP) penanganan Karhutla.

“Kami diberikan pengarahan tata cara sosialisasi penanganan dan pencegahan, karena lebih baik mencegah daripada menanggulangi. Tidak banyak biaya dan tenaga yang dikeluarkan untuk menanganinya. Terbukti dari 2017 sampai saat ini tidak ada Karhutla lagi,” katanya.

Baca juga : Ngeri, Ada Ular Sanca 3 Meter Di Plafon Rumah Warga Cakung

Berkat pelatihan tersebut dan keberhasilan menangani Karhutla di Desa Mendis, Ketan Adem pernah meraih penghargaan desa inovasi dari Pemkab Musi Banyuasin terkait pencegahan ataupun penanggulangan Karhutla.

Ganjarannya, Ketan Adem diberikan sarana prasarana penunjang seperti pompa pengendali kebakaran dan selang.

Field Manager PHM Jambi Merang, Bambang Setijawan mengatakan bukan hanya ada di Desa Cinta Bumi untuk tanggap api, PHE Jambi Merang hadir dengan salah satu program unggulan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Keberhasilan di Desa Mendis dengan Desa Cinta Buminya juga sudah direplikasi di tempat lain, seperti sekolah plastik di Desa Sukajaya yang telah menerima Piala Adiwiyata dan akan berkompetisi lagi untuk meraih Adiwiyata tingkat provinsi.

Ini merupakan kolaborasi dengan desa setempat juga. Bambang mengatakan hal ini terkait dengan visi PHE Jambi Merang yang berbasis pada inovasi sosial dan teknologi menuju masyarakat mandiri yang cinta bumi.

Sekarang pengelolaan Desa Cinta Bumi Tanggap Api sudah mandiri dan sepenuhnya dikelola Desa Mendis, yang awalnya dikelola PHE Jambi Merang.

“Kami tentu juga tidak melupakan core bisnis, tidak kemudian mencurahkan semuanya hanya untuk masalah TJSL. Kami pun harus ingat mengenai peran kita dalam core bisnis PHE Jambi Merang sebagai produsen migas,” ungkap Bambang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.