Dark/Light Mode

Wisatawan Lokal Jadi Andalan Industri Pariwisata Dalam Negeri Terdongkrak

Kamis, 20 Januari 2022 21:16 WIB
Hospitality Outlook 2022 New Normal Saatnya Bangkit dari Tidur Pulas, Kamis (20/1). (Foto: Istimewa)
Hospitality Outlook 2022 New Normal Saatnya Bangkit dari Tidur Pulas, Kamis (20/1). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Menurut Sandi, dampak dari pertumbuhan itu tentunya akan memperluas jumlah lapangan kerja pada sektor parekraf. Di 2022 ini, pihaknya menargetkan akan tercipta 400 ribu lapangan kerja baru yang berkualitas di sektor pariwisata.

"Sementara di ekonomi kreatif akan tumbuh lebih dari 600-700 ribu lapangan kerja yang ditopang oleh sektor unggulan yakni kuliner, kriya, dan fashion,” ujarnya.

Sandi mengatakan, jika dilihat sisi positifnya, pandemi justru mempercepat perubahan paradigma pembangunan pariwisata dari Quantity Tourism menjadi Quality and sustainable Tourism sebagaimana arahan Presiden pada tahun 2019.

“Kita menekankan kepada prinsip sustainable tourism yang bergantung pada apa yang kita tawarkan kepada para wisatawan sesuai tren pariwisata kedepan yaitu more personalized, customized, localized dan smaller in size,” jelasnya.

Baca juga : Ridwan Kamil Imbau Arteria Dahlan Minta Maaf Ke Warga Sunda

Salah satu variabel penting dalam quality tourism adalah penyediaan infrastruktur pariwisata yang memadai. Wisatawan tentu akan membelanjakan dananya (spending) lebih besar untuk suatu destinasi yang berkualitas, baik dari segi 3A (atraksi, akses dan amenitas) maupun infrastruktur pendukungnya.

Terkait target kunjungan Wisman di 2022 ini, setidaknya ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1,8- 3,6 juta dengan nilai devisa pariwisata mencapai 470 juta dolar AS (Rp 6,7 triliun) hingga 1,7 miliar dolar AS (Rp 24,3 triliun).

Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusron menyoroti, agar di tahun 2022 ini, pemerintah fokus pada industry MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Menurutnya, segmen pasar Winus dari presprektif hotel dan restoran MICE lebih tinggi dibanding leasure.

“Dari sisi segmen pasar Wisnus dari presprektif hotel dan restoran, pasar segmen MICE memberikan kontribusi 70 persen, sementara leasure, dan minat khusus dan lainnya hanya 30 persen,” ujar Yusron.

Baca juga : Heboh Varian Lokal Surabaya, Ini Kata Prof. Tjandra

Yusron mengungkapkan, era globalisasi dan semakin eksisnya Revolusi Industri 4.0 saat ini menjadikan prospek Industri MICE semakin berkembang. Selain itu, kegiatan MICE selalu melibatkan banyak sektor dan banyak pihak, sehingga menimbulkan pengaruh ekonomi ganda yang menguntungkan banyak pihak.

Direktur Keuangan dan Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Trisnadi Yulrisman melihat, justru industry homestay yang bisa menjadi penggerak perekonomian di desa wisata baik desa wisata prioritas maupun non prioritas.

Menurutnya, SMF telah melakukan inisiatif strategis produk KPR Rumah Usaha dalam bentuk program pembiayaan homestay sejak tahun 2018 dan dalam masa inkubasi hingga sekarang, program ini masih menggunakan dana PKBL/TJSL.

Kehadiran SMF dalam pembiayaan homestay lanjutnya, merupakan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan usaha sesuai dengan rencana pengembangan bisnis, membantu kelancaran arus kas usaha sesuai dengan perkembangan arus kas bisnis, membantu terhindar dari jeratan pinjaman dengan bunga tidak wajar dan mewujudkan kemandirian usaha.

Baca juga : Geliatkan Industri Dalam Negeri, Ganjar Dorong Rumah Sakit Pake Alkes Lokal

Direktur Layanan Masyarakat dan Pemerintah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Danny Januar Ismawan mengatakan, pengembangan jaringan telekomunikasi menjadi momen tersendiri bagi indsutri pariwisata yang mulai bangkit.

Menurutya, kehadiran teknologi di satu tempat bisa mendorong tumbuhnya pariwisata local. Saat ini Bakti Kominfo telah membangun Base Transceiver Station (BTS) di destinasi wisata prioritas antara lain di Labuan Bajo. Hingga saat ini terdapat 36 BTS eksisting, sementara 24 lokasi lainnya masih dalam proses pembangunan.

“Untuk kawasan wisata super prioritas di Kanupaten Lombok Tengah, akses internet BAKTI Kominfo terdapat di 74 lokasi, sementara rencana penambahan ada di 42 lokasi,” katanya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.