Dark/Light Mode

Laporan Keuangan Tahun 2018

Tarif Listrik Kompetitif, PLN Kantongi Laba Rp 11,6 Triliun

Kamis, 13 Juni 2019 05:33 WIB
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto. Ist
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto. Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) mencatatkan pertumbuhan bisnis positif sepanjang Tahun 2018. Dalam laporan keuangan Tahun 2018 Audited, realisasi kinerja perseroan lebih baik dibanding Tahun 2017.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, Laba Operasi Tahun 2018 meningkat sebesar Rp 10,4 triliun menjadi Rp 35,9 triliun, atau meningkat 40,8 persen dibanding Tahun 2017.

Perseroan juga mencetak Laba Bersih sebesar Rp 11,6 triliun, meningkat signifikan dibandingkan Tahun 2017 sebesar Rp 4,4 triliun.

“Peningkatan kinerja operasi dan keuangan perusahaan ini ditopang dari pertumbuhan penjualan, efisiensi operasi, serta dukungan Pemerintah melalui Domestik Market Obligation (DMO) Batubara, baik harga maupun volume,” kata Sarwono di Jakarta.

Baca juga : Platform GoBear Kantongi Pendanaan Rp 1,1 Triliun

Disamping itu, kata dia, membaiknya kinerja perusahaan juga dikarenakan penguatan kurs mata uang rupiah pada akhir tahun, dan juga penurunan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dibanding dengan triwulan ketiga 2018.

Diterangkan, dibanding Tahun 2017, penjualan tenaga listrik selama tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp 16,9 triliun menjadi Rp 263,5 triliun. Kenaikan nilai penjualan ini terutama didukung oleh pertumbuhan penjualan 5,15 persen, sehingga volume penjualan listrik Tahun 2018 menjadi sebesar 234 Terra Watt hour (TWh).

Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 223 TWh. Kenaikan konsumsi listrik selama Tahun 2018 tersebut didominasi oleh pertumbuhan konsumsi listrik oleh pelanggan bisnis dan industri.

“Peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan keberhasilan PLN selama Tahun 2018 dengan menambah kapasitas pembangkit, serta menambah jaringan transmisi sepanjang 5323 kilometer sirkuit (kms) menjadi 53.606 kms, dan menambah Gardu Induk sebesar 20.645 MVA menjadi 131.164 MVA,” ungkap Sarwono.

Baca juga : Penjualan Naik, ICBP Raup Laba Rp 1,9 Triliun

Menurutnya, peningkatan konsumsi kWh ini juga didukung oleh adanya kenaikan jumlah pelanggan, dimana sampai dengan akhir Tahun 2018 telah mencapai 71,9 juta atau bertambah 3,8 juta pelanggan dari akhir Tahun 2017.

Dongkrak Rasio Elektrifikasi

Sarwono menambahkan, bertambahnya jumlah pelanggan ini juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional menjadi 98,3 persen, lebih tinggi dari target sebesar 97,5 persen.

PLN juga melakukan efisiensi pada komponen biaya operasi yang berada dalam kendali perusahaan, sehingga kondisi keuangan tetap terjaga.

Baca juga : Kuartal I, Indofood Kantongi Penjualan Rp 19 Triliun

Sarwono mengatakan, sepanjang Tahun 2018, PLN berhasil melakukan efisiensi antara lain, melalui pengurangan konsumsi BBM, peningkatan efisiensi operasi pembangkit sehingga konsumsi energi per kWh PLTU Batubara dapat ditekan.

“Kami juga melakukan zonasi untuk menghemat ongkos transportasi batubara,” tutup Sarwono. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.