Dark/Light Mode

PPJI Expo 2022 Jadi Momen Kebangkitan Pelaku Usaha Jasa Boga

Sabtu, 5 Februari 2022 17:04 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat membuka PPJI Expo 2022 di Smesco Indonesia. Jakarta, Sabtu (5/2/). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat membuka PPJI Expo 2022 di Smesco Indonesia. Jakarta, Sabtu (5/2/). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor makanan dan minuman (mamin), merupakan sektor yang menjadi andalan pertumbuhan ekonomi dan banyak menyerap tenaga kerja. Untuk itu event yang digelar Perkumpulan Penyelenggaraan Jasa Boga Indonesia (PPJI) Expo 2022, diharapkan menjadi momen kebangkitan pelaku usaha jasa boga (katering).

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, selama pandemi Covid-19 industri jasa boga mengalami masa sulit. Untuk itu penyelenggaraan event PPJI Expo 2022 menjadi pendorong ekonomi di sektor usaha penyelenggaraan pernikahan khusus katering.

Baca juga : 2022, LinkAja Fokus Kembangkan Bisnis Model 2 Arah

"Saya mengapresiasi PPJI di tengah pandemi masih terus semangat mengerakkan perekonomian para anggotanya," imbuh Menteri Teten saat membuka PPJI Expo 2022 di Smesco Indonesia. Jakarta, Sabtu (5/2/).

Berdasarkan Data BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat pada 2020, proporsi tenaga kerja yang diserap oleh sektor makanan dan minuman mencapai 3,75 persen atau hampir 5 juta penduduk Indonesia. Ini merupakan indikasi krusial peran sektor tata boga dalam perekonomian.

Baca juga : Athletic Bilbao Vs Real Madrid, Momen Kebangkitan

Selain itu, pertumbuhan industri makanan dan minuman pada kuartal I-2021 mencapai 2,45 persen. Pada kuartal II-2021, industri makanan dan minuman tumbuh 2,95 persen secara year on year (yoy). Dan, secara quarter to quarter (qoq) industri ini tumbuh 2,37 persen.

"Dari data BPS ini, artinya di tengah pandemi masih bisa tumbuh, sangat luar biasa," ujar Teten.

Baca juga : Read Aloud, Cara Mudah Kembangkan Literasi Anak Sejak Dini

Untuk nilai ekspor sektor makanan dan minuman tercatat mencapai 31,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 449,1 triliun pada 2020. Jumlah itu meningkat 13,94 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 27,4 miliar dolar AS (Rp 394,4 triliun).

"Saya optimis kalau pandemi bisa diatasi dengan baik, kita pasti berhasil nilai ekspor akan tumbuh lebih baik dari dari sekarang ini," ujar Teten.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.