Dark/Light Mode

Ditopang Izin Usaha Dan Daya Saing

Menkeu Pede Investasi Kuartal Dua Menguat

Senin, 17 Juni 2019 07:47 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingkat daya saing Indonesia yang mulai meningkat dan birokrasi izin usaha yang mudah membawa dampak positif buat iklim investasi di Tanah Air. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap iklim ekonomi Indonesia, khususnya investasi pada kuartal II-2019 bisa menguat seiring makin baiknya ekonomi nasional usai Ramadan dan Idulfitri. Wanita yang akrab disapa Ani itu berharap, kondisi ekonomi yang stabil ini makin menumbuhkan kepercayaan investor menanamkan modalnya di Indonesia. 

“Reputasi Indonesia mulai meningkat dari Standard & Poor (SnP), indeks daya saing dan Indeks Kemudahan Berbisnis sudah membaik. -Suasana Lebaran juga menimbulkan kepercayaan. Kita harapkan investasi bisa meningkat ke depannya,” kata Ani di Jakarta. 

Baca juga : Mei, Inflasi Jakarta 0,59 Persen

Meski demikian, diakui Ani, berbagai gejolak ekonomi global dan tensi politik dalam negeri tetap jadi perhatian pemerintah.“Ketidakpastian global akibat perang dagang Amerika dan China yang menimbulkan investor menarik diri juga harus segera diantisipasi pemerintah,” ujar Ani. 

Peneliti Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy menilai wacana pelaksanaan pilpres ulang, terkait sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) yang masih bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK) dikhawatirkan juga jadi batu sandungan bagi Indonesia dalam menggenjot investasi di paruh kedua tahun ini. 

Menurutnya, jika MK akhirnya nanti memutuskan pilpres di ulang akan ada penyesuaian anggran yang cukup besar dalam APBN. Namun efek ke keuangan negara tidak terlalu besar. 

Baca juga : Industri Semen Diramal Makin Moncer

“Justru efek jangka menengah panjang yang harus diperhatikan. Jika MK memutuskan pilpres ulang, investor akan beranggapan ada yang salah dalam tahapan penyelenggaran oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat sebagai salah satu preseden buruk oleh dunia internasional baik dalam bentuk investor global maupun mitra ekonomi Indonesia,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka. 

Efeknya, lanjut Yusuf, akan terlihat oleh indikator-indikator seperti ease of doing business EoDB atau Indeks Kemudahan Berbisnis. Bisa jadi, indeks daya saing Indonesia dalam hal kemudahan berinvestasi berpotensi turun. Selain itu, jika pilpres ulang diputuskan MK dilakukan atas dasar kecurangan, maka penilaian inilah yang akan sangat terpengaruh. 

“Padahal kita tahu indikator seperti EoDB menjadi salah satu indikator pertimbangan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Tentu ini akan menjadi kabar buruk bagi pemerintah yang saat ini justru ingin menggenjot investasi langsung untuk memacu pertumbuhan ekonomi,” tegasnya. 

Baca juga : Peringkat Daya Saing Indonesia Meroket

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani mengatakan, pelaku usaha berharap wacana pilpres ulang tidak terjadi. 

“Banyak dunia usaha dalam dan luar negeri yang menunggu kepastian untuk pemimpin Indonesia ke depan. Selain itu cost pilpres ulang akan besar, kemarin ratusan nyawa dan triliunan uang hilang, apa mau diulang lg?” Kata Shinta kepada Rakyat Merdeka. [NOV}

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.