Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Paling Banyak Dikonsumsi, Pasokan Pertalite Harus Dijaga

Rabu, 9 Maret 2022 20:09 WIB
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Wira Yudha
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Wira Yudha

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Energi Nasional (DEN) mengingatkan Pertamina agar pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite tetap tersedia di tengah gejolak kenaikan harga minyak dunia.

Apalagi, BBM dengan kadar oktan (RON) 90 yang dijual Pertamina ini paling murah dibandingkan produk serupa dari pesaing. Selain itu, penggunaannya juga paling banyak dibandingkan jenis BBM lainnya.

Sepanjang 2021, konsumsi Pertalite mencapai 23 juta Kilo Liter (KL), naik 30 persen dibandingkan 2020 yang tercatat 18 juta KL.

Peningkatan penggunaan BBM Pertalite itu buntut dari masyarakat yang cenderung lebih memilih bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga : Naik 401, Kematian Harian Kembali Cetak Angka Tertinggi Di Masa Omicron

Anggota DEN Satya Wira Yudha, mengatakan dalam upaya mengamankan pasokan Pertalite diperlukan penegakan hukum dari aparat keamanan agar tidak terjadi kelangkaan.

Langkah ini juga penting untuk mencegah adanya potensi tindakan dari pihak yang ingin mengambil keuntungan sepihak, seperti mengoplos atau penimbunan BBM.

“Pengaturan penggunaan Pertalite itu jadi kepentingan bersama. Penegakan hukum oleh aparat ini bisa langsung melakukan tindakan, peranan penegak hukum sangat besar. Jangan sampai ada upaya penimbunan,” ujar Satya saat diskusi secara virtual dengan para editor media, Selasa (8/3/2022).

Menurut Satya, penegakan hukum (law enforcement) menjadi kunci supaya tidak terjadi penyelewengan di lapangan.

Baca juga : Bisa Dongkrak Ekonomi, Pengusaha Dukung Status Pandemi Jadi Endemi

Satya tidak menampik apabila ada komoditas yang sama tetapi memiliki dua harga yang bebeda, pasti ada saja yang ingin memanfaatkan perbedaan harga tersebut untuk keuntungan sendiri.

“Itu yang harus mendapatkan sorotan dari penegak hukum agar tidak ada orang berebut, dan chaos,” katanya.

Di satu sisi, potensi penyalahgunaan Pertalite cukup tinggi apalagi harganya paling murah dibandingkan pesaing. Di sisi lain, harga Pertalite juga tak pernah naik sejak tiga tahun lalu.

Pada 5 Januari 2019, Pertamina bahkan menurunkan harga Pertalite dari Rp 7.800 menjadi Rp 7.650 per liter untuk wilayah Jadebotabek.

Baca juga : Harga BBM Pertalite Dipastikan Tak Naik

Menurut Satya, sejauh ini belum terlihat dan mendengar kelangkaan yang menimbulkan masalah sosial tinggi. Dengan demikian, yang diperlukan adalah Pertalite benar-benar digunakan oleh mereka yang membutuhkan.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, juga meminta Pertamina memastikan keandalan dan ketersediaan BBM di dalam negeri.

Dia mengakui, sejauh ini belum ada laporan kelangkaan BBM yang diterima YLKI sehingga diyakini BBM di Tanah Air termasuk jenis Pertalite yang paling banyak penggunanya masih aman.

“Saya kira pasokan cukup baik, tidak ada kelangkaan. Hanya saja pengawasannya memang harus diperkuat untuk mencegah adanya oknum yang menyalahgunakannya karena harga BBM jenis lain kan tinggi,” katanya, Rabu (9/2/2022).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.