Dark/Light Mode

Difokuskan Pada Kualitas SDM

Kurangi Belanja, Anggaran K/L 2020 Turun Jadi Rp 854 Triliun

Jumat, 28 Juni 2019 08:27 WIB
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan memfokuskan anggaran belanja Kementerian dan lembaga (K/L) agar lebih efisien dan efektif pada 2020. Anggaran untuk (K/L) pada 2020 diputuskan sebesar Rp 854 triliun. Angka ini turun 0,25 persen jika dibandingkan pagu indikatif anggaran belanja 2019 yaitu sebesar Rp 855 triliun. 

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, pagu indikatif yang diajukan telah disepakati oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembanguann Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro. 

“Untuk Pagu belanja K/L 2020 ditetapkan sebanyak Rp 854 triliun. Pagu indikatif ini ditetapkan sejak 2 bulan lalu dan sedikit mengalami penurunan dibandingkan pagu APBN 2019 yang mencapai Rp 855,4 triliun,” ujarnya dalam Rapat Pembahasan Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat dalam RAPBN Tahun 2020, di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. 

Baca juga : BTN Siapkan Kocek Tunai Rp 14,58 Triliun

Adapun angka pagu anggaran indikatif 2020 disesuaikan dengan program prioritas pemerintah. Selain itu, penurunan pagu indikatif anggaran belanja terjadi karena pemerintah pada 2020 akan memfokuskan belanja K/L agar lebih efisien dan efektif. Sehingga uang yang dibelanjakan dapat memberikan manfaat bagi pembangunan bangsa. 

Askolani menambahkan, fokus belanja pemerintah saat ini adalah pengembangan sumber daya manusia berkualitas, percepatan pembangunan infrastruktur, penguatan program perlindungan sosial, birokrasi yang efisien dan efektif dan antisipasi kondisi global. Pemerintah juga dinilai akan terus mendorong kerja sama dengan badan usaha untuk memajukan pembangunan infrastruktur. 

“Efisiensi belanja barang K/L diupayakan supaya bisa dialihkan ke belanja produktif untuk mendukung program prioritas. Ini arah belanja K/L secara umum,” katanya. 

Baca juga : Jasa Marga Kantongi Laba Bersih Rp 2,2 Triliun

Seperti diketahui, jenis belanja pusat ini terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, bantuan sosial, belanja modal juga termasuk belanja transfer ke daerah. Secara umum, jika dirata-ratakan sejak 2014-2019, belanja pemerintah pusat untuk K/L mengalami pertumbuhan 8,2 persen per tahun. 

Secara rinci, pertumbuhannya sebesar 9,5 persen untuk belanja pegawai, belanja barang 14,3 persen dan belanja modal 4,1 persen. Askolani menuturkan, kebijakan umum belanja pemerintah pusat tahun 2020 diarahkan untuk meningkatkan kualitas belanja. Hal ini bertujuan menstimulasi perekonomian dan kesejahteraan serta mendorong penyehatan fiskal. 

“Kami juga berharap agar salah satu dari jenis belanja tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan ekonom di atas 5 persen,” ucapnya. 

Baca juga : Korupsi Bupati Kotawaringin Timur, Negara Tekor Rp 5,8 Triliun

Namun, Askolani menekankan bahwa pagu indikatif ini masih bersifat sementara. Sehingga, posisinya masih akan terus direview oleh pemerintah dan DPR. Perubahan selanjutnya akan diputuskan pada bulan depan. Perubahan akan melihat kemampuan fiskal pemerintah dari sisi penerimaan dan dari sisi belanja. 

Anggota Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat Badan Anggaran (Banggar) DPR Hamka Baco Kady berharap agar anggaran belanja pemerintah lebih tinggi dibandingkan dengan belanja barang dari tahun ke tahun. Hamka menegaskan, hal ini menjadi catatan penting untuk kebijakan secara umumnya. Apalagi, kata Hamka, pemerintah masih akan menggenjot sektor infrastruktur. Hamka mencontohkan, masalah skema pembiayaan infrastruktur. 

“Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) itu bagus, tetapi khusus untuk Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), saya kira itu sifatnya hanya dana talangan (bridging) dari BUMN. Kalau seperti itu konsepnya LMAN tersebut, maka itu artinya tidak akan menolong juga pembangunan infrastruktur,” ujarnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.