Dark/Light Mode

Banjir Pesanan Tiap Lebaran Haji

Budi Sukses Merintis Usaha Peternakan Hulu Ke Hilir

Jumat, 28 Juni 2019 13:38 WIB
Budi Susilo (kiri). (Foto; Istimewa).
Budi Susilo (kiri). (Foto; Istimewa).

 Sebelumnya 
Untuk mengembangkan usahanya, Budi mengaku tidak sendiri. Misalkan saja dalam bisnisnya ternak, ia menggandeng 100 petani yang tak hanya tersebar di Pulau Jawa, namun di berbagai daerah lainnya mulai dari Sumatera hingga Papua. Sementara untuk pembuatan aksesoris kulit, ia juga menjalin mitra dengan warga sekitar Bogor maupun daerah lain seperti Garut dan Tasikmalaya.

Ia mengisahkan ketika pertama kali memulai usahanya di 2002. Saat itu ia masih menjadi mahasiswa jurusan peternakan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Awalnya ia hanya mencari tambahan uang jajan saat kuliah, lantaran dia anak kos. Maklum, ia lahir dan besar di Solo, Jawa Tengah.

Ia kemudian bersama empat orang kawannya di Kampus IPB mencari peternak kambing yang mau diajak kerja sama. Dari situ ia hanya membantu menjualkan kambing milik peternak. Sehingga kalau ditanya berapa modal yang ia gelontorkan saat pertama kali bisnis, maka Budi akan menjawab, usahanya tanpa modal.

“Lama kelamaan, saya keterusan jualan kambing. Yang tadinya menjual 12 ekor, kemudian bisa merawat dan menjual kambing milik sendiri dari hasil jualan kambing orang. Dari semula merawat 40 ekor, kemudian naik lagi jual 86 ekor,” kenangnya.

Baca juga : Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 KG di Jatim

Hingga di 2005, ia memperbesar kandangnya dan merawat 500 ekor kambing dan domba. Baru dua tahun kemudian ia mulai memelihara sapi, hingga terus meningkat hingga 1.000 kambing, domba dan sapi.

Pembiayaan Syariah
Di 2015, Budi memberanikan diri mengajukan pembiayaan berbasis syariah. Waktu itu ia butuh dana Rp 200 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi usahanya.

Budi bilang, ia tidak hanya mengembangkan usaha dengan profit oriented saja, tapi juga ingin berbasis spiritual. Pilihannya pun jatuh ke Bank Mandiri Syariah. Karena ia merasa aman dan nyaman mendapatkan pembiayaan berbasis syariah.

Baca juga : Bukti, Bu Mega Paham Bedakan Urusan Politik & Kemanusiaan

Di kesempatan yang sama, Area Manager Bogor Mandiri Syariah Fitri Ekayani menyebutkan, hingga kemarin total pinja¬man yang diambil Budi mencapai Rp 785 miliar. Jumlah itu merupakan pinjaman bertahap yang diambilnya.

“Jadi dia selalu top up. Ketika awal pinjamanmua mikro Rp 200 juta, lalu lunas. Kemudian dia tambah lagi. Memang itu fasilitas bagi nasabah mikro yang memang memiliki prospek bagus,” ujarnya. Selain itu, kata Fitri, Budi adalah salah satu mitra Lembaga amil zakat (Laznas) Mandiri Syariah dalam hal pengadaan hewan kurban bagi perusahaan, yang sekaligus menjadi nasabah mikro Mandiri Syariah.

Budi juga menjadi dalah satu pembina Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) Mandiri Syariah. Di mana dalam program tersebut, pihaknya memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang memiliki usaha, namun mengembangkan usahanya secara sosial dan berbasis syariah. Sepanjang 2019, sambungnya, target penyaluran pembiayaan mikro sebanyak Rp 300 miliar. Hingga Mei 2019, penyaluran mikro di area Bogor mencapai Rp 250 miliar. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.