Dark/Light Mode

Siasati Penurunan Penjualan Pasca Lebaran

Pelaku Usaha Disarankan Lanjutkan Program Promo

Kamis, 23 Mei 2019 11:12 WIB
(Dari kiri), Asisten Deputi Pemasaran Kemenkop UKM Destry Anna Sari, Data Analyst Moka Hutami Nadya, Co-Founder Fit Company Prianka Bukit dan Co-Founder Kibo Cheese dan Hatchi Vicky Kurniawan dalam diskusi ACOM spesial Ramadan di Jakarta, kemarin. (Foto : Dok DWI/Rakyat Merdeka).
(Dari kiri), Asisten Deputi Pemasaran Kemenkop UKM Destry Anna Sari, Data Analyst Moka Hutami Nadya, Co-Founder Fit Company Prianka Bukit dan Co-Founder Kibo Cheese dan Hatchi Vicky Kurniawan dalam diskusi ACOM spesial Ramadan di Jakarta, kemarin. (Foto : Dok DWI/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat Ramadan dan Jelang Idul Fitri, banyak pelaku usaha pesta pora. Penjualan naik berlipat-lipat. Usai Ramadan, diperkirakan penjualan akan turun tajam. Untuk menyiasatinya, pelaku usaha diminta memperpanjang berbagai program promo yang menjadi andalannya.

Dari data analisa Moka, penyedia layanan kasir bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) disebutkan, selama Ramadan, industri ritel, Food and Beverage (F&B) dan service mengalami kenaikan transaksi yang signifikan. Terutama di minggu-minggu di akhir Ramadan. 

Komoditi pakaian dan aksesoris misalnya, mengalami peningkatan pendapatan hingga 38,8 persen, jumlah transaksi naik 68,1 persen. Salah satu produk pakaian yang mengalami kenaikan signifikan adalah hijab. 

Di bisnis F&B, tren penjualan di 2018 dan 2019 dinilai serupa. Di minggu pertama Ramadan, bisnis F&B melemah dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, di minggu kedua, bisnis F&B mengalami peningkatan hingga akhir Ramadan. Kenaikan tersebut di kisaran 15-25 persen. 

Namun Data Analyst Moka Hutami Nadya meperkirakan, akan ada penurunan di berbagai industri pasca Lebaran nanti. Penurunan terjadi sekitar 42,5 persen pada merchant kuliner, 67,75 persen pada merchant ritel dan 70 persen pada merchant servis. 

Baca juga : Bandara Baru Yogyakarta Bantu Pergerakan Pemudik

“Dengan data ini, maka diperlukan strategi khusus bagi para pelaku UMKM agar tetap meningkatkan bisnisnya bahkan hingga Ramadan usai,” sebut Hutami di acara diskusi A Cup of Moka bertajuk #BantuLebihBaik UKM Evaluasi Performa Bisnis Jelang Idul Fitri dengan Tren Data Moka di Jakarta, kemarin. 

Lewat data ini, lanjut Hutami, pihaknya menyarankan para pelaku usaha memperpanjang periode diskon selama Ramadan hingga minggu pertama setelah Idul Fitri. Misalnya, dengan menawarkan produk baru, menjual stok lama dengan promo paketan, serta meningkatkan program loyalitas customer melalui reward khusus pasca Ramadan. 

“Biasanya pelaku usaha restoran di Ramadan bikin paket kue Lebaran atau parcel khusus di Ramadan saja. Ini bisa diteruskan sampai minimal seminggu setelah Lebaran. Untuk pelaku usaha fesyen juga, diskon atau promo produk bisa diperpanjang. Tujuannya agar penjualan tak turun drastis setelah Hari Raya,” imbuhnya. 

Peningkatan Omzet 
Co-Founder Kibo Cheese & Hatchi Bakes Vicky Kurniawan (27) mengaku, selama Ramadan, memang peningkatan transaksi dan penjualannya mengalami peningkatan yang cukup tinggi, bahkan hingga 10 kali lipat. Hal ini dibantu dengan promo dan diskon maupun strategi Buy X Get Y yang dilakukannya selama Ramadan. 

“Strategi itu cukup efektif kok dilakukan Ramadan. Kami adakan promo tak hanya di Ramadan, di luar waktu itu juga kita sering bikin promo. Ya Ramadan tambah naik lagi,” imbuhnya di kesempatan yang sama. 

Baca juga : Antisipasi Lonjakan BBM Lebaran, Pertamina Siapkan Satgas Rafi

Kibo Cheese and Hatchi menyediakan produk kue bolu dan kue cheese lainnya, dengan keunggulan dari segi tekstur lembut dan rasanya yang sangat cocok di lidah orang Indonesia. Karena maklum, Vicky membuat Kibo Cheese ini terinspirasi dari kue keju asal Jepang. 

Memulai usaha di 2016, Vicky bersama sang kakak, Mario Rovani (32), berkolaborasi membangun usaha Kibo Cheese and Hatchi. Dengan modal sekitar Rp 500 juta, keduanya langsung membuka outlet dan membeli oven, bahan serta kulkas. 

“Modal kami patungan. Butuh waktu lima bulan sampai kami menemukan formulanya yang pas dengan lidah orang Indonesia. Akhirnya kami membuat Kibo dengan tekstur lembut dan empuk, dan di dalamnya ada melting keju,” cerita alumnus Universitas Bina Nusantaras (Binus) ini. 

Saat ini, Kibo Cheese memiliki beberapa gerai atau outlet di beberapa mall di Jakarta seperti di Grand Indonesia, Kota Casablanca, Lotte Avenue, PIK Avenue, Aeon hingga Summarecon Mall Serpong (SMS). Ia juga menambah lagi di sekitar Bekasi dan Bogor. 

Tiap hari, ia bisa menjual hingga 150-200 kue per gerai. Di akhir pekan meningkat menjadi 350 kue per gerai. Kini, omzet yang diraihnya pun tak main-main. Sebulan, mereka bisa meraup hingga Rp 200 juta. 

Baca juga : Sinergi Kebijakan Mantapkan Prospek Ekonomi Indonesia

Di momen Ramadan dan Idul Fitri seperti ini, peningkatan penjualan bisa naik berkali lipat. Biasanya produk kue cheese Kibo diorder untuk hadiah dari perusahaan atau perorangan, kepada kolega dan saudara saat hari raya atau event-event korporat lainnya. 

Untuk menangkap peluang keuntungan lainnya, ia juga menerapkan program loyality, sehingga tak hanya memberikan benefit bagi pihaknya sendiri, tapi juga kepada pelanggan, dengan berbagai pemberian diskon dan promo yang menguntungkan pelanggan. 

Dibantu 35 karyawannya, Vicky mengaku akan terus berinovasi dari sisi produk maupun layanan. Menurutnya, inovasi merupakan hal yang mutlak agar usahanya bisa terus sustain. 

Bagi yang belum pernah mencicipi, Kibo memiliki empat rasa atau menu utama, yaitu orisinal, salted egg, cokelat dan matcha. Untuk inovasi, mereka bisa mengeluarkan 1-2 rasa baru yang seasional. Misalnya di Desember sempat mengeluarkan rasa mangga dan stoberi. Sementara di April ada rasa Taro dan lain sebagainya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.