Dark/Light Mode

UMKM Berperan Penting Dalam Perekonomian

Top, Airlangga Dukung Santripreneur Tangguh

Jumat, 22 April 2022 06:30 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara Optimalisasi Penyaluran KUR dan Inklusi Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan UMKM, di Pondok Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/4). (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara Optimalisasi Penyaluran KUR dan Inklusi Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan UMKM, di Pondok Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/4). (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab itu, pemerintah terus mendorong usaha wong cilik tersebut dengan berbagai kemudahan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dua tahun pandemi, sebanyak 48,6 persen UMKM tutup dan 30,5 persen UMKM mengalami penurunan permintaan domestik.

“7 dari 10 pelaku usaha UMKM membutuhan bantuan modal usaha di masa pandemi,” kata Airlangga saat acara Optimalisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Inklusi Keuangan di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (20/4).

Baca juga : Ulama Sumsel Dukung Sandiaga Uno Nyapres 2024

Menurutnya, Pemerintah melihat UMKM memiliki potensi dan peranan besar terhadap ekonomi Indonesia. Terbukti, UMKM memiliki daya tahan yang baik selama masa pandemi.

Karena itu, Pemerintah terus berkomitmen mendorong peranan UMKM di dalam perekonomian, termasuk di lingkungan Pondok Pesantren.

Eks anggota DPR itu mengatakan, merespons peranan UMKM yang besar terhadap perekonomian, Pemerintah telah meningkatkan plafon KUR menjadi Rp 373,17 triliun pada tahun 2022. Dan memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen hingga Desember 2022.

Baca juga : Kementan Dan Menko Perekonomian Dorong Petani Milenial Manfaatkan KUR

“Pemerintah juga menyediakan KUR syariah bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan pembiayaan berbasis syariah,” ucap mantan Menteri Perindustrian itu.

Dengan semakin meningkatnya perekonomian global, lanjut Airlangga, tingkat inklusi keuangan Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai 83,6 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun 2020 yang tercatat 81,4 persen.

“Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target inklusi keuangan di Indonesia sebesar 90 persen pada tahun 2024,” ujar Airlangga.

Baca juga : Genjot Perekonomian Lokal, KKP Bakal Bangun Kampung Bandeng Di Gresik

Dalam kesempatan itu, Airlangga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pondok Pesantren Suryalaya kepada Pemerintah, dalam hal perannya mendidik generasi penerus bangsa untuk dapat berperan serta dalam perekonomian.

Menurut Airlangga, Pemerintah juga berkewajiban mendorong pesantren dalam men cetak para wirausahawan baru. Untuk itu, Pemerintah bekerja sama dengan dunia pendidikan melalui program yang didukung oleh Kementerian Perindustrian. Dengan begitu, perguruan tinggi dapat membuat inkubator bisnis bagi para mahasiswa untuk berwirausaha.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.