Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kunci Keberhasilan PSR: Pendampingan & Pelatihan

Kamis, 16 Juni 2022 22:37 WIB
Plasma Koordinator Asian Agri Wilayah Jambi Agung Wardana (Foto: Istimewa)
Plasma Koordinator Asian Agri Wilayah Jambi Agung Wardana (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui pola kemitraan dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) terus dilakukan pekebun agar produktivitas tetap tinggi. Pendamping dan pelatihan menjadi kunci keberhasilan PSR, baik petani, perusahaan mitra, maupun pemerintah daerah dan pusat.

Hal tersebut dipaparkan dalam Webinar dan Live Streaming “Dampak Positif Program PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit” seri 6, yang diselenggarakan Media Perkebunan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Dalam kesempatan itu, Plasma Koordinator Asian Agri Wilayah Jambi Agung Wardana menuturkan, program kemitraan Asian Agri jangka panjang telah dicanangkan melalui Asian Agri 2030. “Artinya, pada 2030, dengan pilar utamanya kemitraan, kami mencoba bagaimana caranya kesejahteran petani dua kali lipat dari generasi pertama,” katanya.

Baca juga : KAI: Wajah Baru Stasiun Pondok Ranji Untuk Tingkatkan Pelayanan

Agung menyebutkan, secara umum ada tiga cara agar petani baik petani plasma maupun swadaya dapat bermitra dengan Asian Agri. Pertama, petani memiliki kelembagaan yang berbadan hukum, seperti KUD dan asosiasi.

Kedua, jarak kebun petani maksimal 60 kilometer dari wilayah operasional Asian Agri. “Saat ini petani baik plasma maupun swadaya yang bermitra berjarak maksimal 60 kilometer dengan pabrik kelapa sawit Asian Agri,” jelas Agung.

Ketiga, kebun petani bukan berada di kawasan yang dilindungi. Karena Asian Agri sejak 2010, khususnya plasma telah disertifikasi RSPO dan 2013, sudah ISCC dan sekarang ini ISPO.

Baca juga : Lawan PSS, Pendekar Cisadane Bakal Evaluasi Total

Sejak lebih 35 tahun, kata Agung, Asian Agri mempunyai kunci sukses bagaimana mendampingi petani untuk meningkatkan kesejahteraan dari segi perkebunan. Pertama, sampai perusahaan berkomitmen membantu petani.

Kedua, organisasi dan kualitas panen. Tandan buah segar (TBS) petani yang dikirim ke pabrik kelapa sawit (PKS) merupakan kualitas yang terbaik dari mulai di kebun, menghitung produksi TBS per hari, per bulan, per enam bulan, dan setahun.

Ketiga, pelatihan teknis dan standar operasional kebun dan non teknis. Salah satunya pelatihan teknis kebun seperti panen, pupuk, pengendalian gulma dan PHT (hama penyakit). Selanjutnya pelatihan dan pendampingan kelembagaan KUD dan kelompok tani. Asian Agri juga mengadakan studi banding KUD, Kelompok Tani, petani replanting ke kebun plasma dan inti.

Baca juga : Gus Halim: Kian Bagus Kinerja Pendamping Desa, Kian Berkualitas Perencanaan Desa

Pada program generasi kedua, Asian Agri juga menciptakan produktivitas tanaman yang tinggi. Untuk KUD yang sudah bermitra dengan Asian Agri pada replanting di tahun pertama dan kedua potensi bibit Topaz  yang ditanam cukup baik. Pada tahun pertama hasil produksi melebihi dari potensi. Hal ini karena peran serta koperasi dibantu tim dari dinas perkebunan serta perusahaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.