Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Ini 5 Penyebab Harga Batubara Naik Gila-gilaan, Nomor 1 Lonjakan Kebutuhan Listrik Di India
Rabu, 6 Juli 2022 20:34 WIB
Sebelumnya
Ketiga, sejumlah tambang batubara di Australia direncanakan untuk ditutup dalam beberapa tahun ke depan.
Penutupan tambang-tambang yang selama ini batubaranya dibutuhkan oleh Jepang, Korea, Taiwan dan India, memberikan sinyal ke market, bahwa akan terjadi ketidakseimbangan supply-demand dalam waktu dekat.
Karena batubara diperdagangkan kurang lebih sama seperti minyak, maka persepsi trader sangat mempengaruhi harga.
Baca juga : PLN Dukung Toyota Kembangkan Kendaraan Listrik Di Indonesia
Keempat, produksi batubara dari Rusia mengalami penurunan akibat perang dengan Ukraina.
Untuk dapat berproduksi, batubara yang semula ditujukan untuk kebutuhan negara Eropa, dialihkan ke wilayah timur Rusia.
Sayangnya, yang dibutuhkan bukan jenis thermal coal, tapi coking coal. Sehingga, tambang yang punya thermal coal, perlahan akan berhenti berproduksi.
Baca juga : KPK Turun Tangan Bantu Usut Kelangkaan Migor Dan Bahan Pokok Lainnya
Kelima, terjadinya penggantian Presiden Kolombia, yang berjanji untuk tidak memperpanjang kontrak-kontrak penambangan batubara, dalam janji kampanyenya.
"Beliau akan menghormati kontrak yang sudah ada. Tapi, tidak akan memperbaruinya," ucap Arcandra.
Seperti yang kita tahu, Kolombia termasuk negara pengekspor batubara yang cukup berpengaruh. Karena itu, dapat terjadi kekurangan dari sisi suplai di masa depan, yang berimbas pada naiknya harga batubara saat ini.
Baca juga : Menteri BUMN Dorong Batu Bara Untuk Penuhi Kebutuhan Nasional
"Selain kelima faktor di atas, tentu ada faktor lain yang secara tidak langsung membuat harga batubara bergejolak. Antara lain, terganggunya LNG plant di Texas yang mengakibatkan LNG yang direncanakan untuk dipakai di Eropa, tidak terpenuhi," beber Arcandra.
"Tidak dapat dipungkiri, kebutuhan manusia terhadap batubara masih sangat tinggi. Tapi, jangan sampai kita kehilangan fokus, dalam membangun lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan," pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya