Dark/Light Mode

Dialog B20-G20 Indonesia Fokus Percepat Inklusi dan Transformasi Digital

Jumat, 8 Juli 2022 21:40 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

 Sebelumnya 
Menurut survei BI 2021, 20 persen UMKM Indonesia mampu memitigasi dampak pandemi dengan mendigitalkan bisnisnya dan berhasil memanfaatkan media pemasaran online.

Artinya, kata Arsjad, melalui digitalisasi Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi berikutnya hingga 150 miliar dolar AS tahun 2025 sekaligus berpotensi menambah 20 juta pekerjaan bersih pada tahun 2030.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Arsjad mengatakan, Indonesia harus mengatasi tantangan kesenjangan infrastruktur digital yang memang masih belum merata secara geografis dan berpusat di kota-kota besar.

Baca juga : Partisipasi Perempuan Di Era Ekonomi Digital Perlu Ditingkatkan

Tantangan kedua, kurangnya keterampilan digital atau literasi digital yang akan membuat Indonesia menghadapi kekurangan 9 juta pekerja terampil di sektor teknologi digital.

Arsjad mengatakan, KADIN Indonesia telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk memberdayakan, mendidik, dan mempercepat literasi digital untuk bisnis dan UMKM melalui Platform WikiWirausaha dan Gugus Tugas Kejuruan.

Hal ini membantu pemerintah mengubah kurikulum pendidikan kejuruan nasional untuk menerapkan keterampilan digital yang relevan dengan industri di masa depan.

Baca juga : Presidensi G20 Indonesia Dorong Inovasi Teknologi Digital

"Kami mengajak komunitas bisnis dapat mengambil bagian dalam berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur digital dan konektivitas di seluruh negeri, mendukung dan memberikan masukan terhadap revitalisasi program kejuruan nasional agar lebih digital serta menyediakan magang di industrinya," tandasnya.

Sementara itu dalam pidato pembukaan, Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan dialog B20-G20 ini dirancang untuk menjadi platform bagi kolaborasi publik dan bisnis untuk menyampaikan keprihatinan mereka dan mengusulkan solusi mereka. Dialog ini, kata Shinta diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang konkret.

"Saya sangat optimis bahwa rekomendasi kebijakan kami akan membawa kontribusi yang luar biasa bagi masyarakat di masa depan. Sepanjang prosesnya, perumusan rekomendasi kebijakan ini penuh dengan perdebatan dan argumen yang saling bertentangan, yang mampu mendorong keragaman pemikiran dan aspirasi dari lebih dari dua puluh negara, dengan keadaan dan kemampuan yang berbeda," jelas Shinta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.