Dark/Light Mode

Proses Tender Mulai Bulan Ini

Proyek IKN Dongkrak Kinerja BUMN Karya

Senin, 11 Juli 2022 07:30 WIB
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono. (Foto: Dok. Waskita Karya).
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono. (Foto: Dok. Waskita Karya).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah buka tender proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara bulan ini. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya pun berlomba tancap gas dalam proyek pembangunan di Kalimantan Timur (Kaltim) itu.

Sejauh ini, BUMN Karya yang menyatakan siap jika ditugaskan Pemerintah dalam pembangunan mega proyek IKN, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, pembangunan dan pengembangan IKN Nusantara di Kaltim bakal menjadi peluang bisnis bagi BUMN. Bahkan, bukan hanya bagi BUMN Karya.

Baca juga : Presiden Putin Tawarkan Russian Railways Di Proyek IKN, Pengamat: Wajar, Karena Potensinya Besar

“Termasuk BUMN Energi, Rekayasa Industri serta perusahaan pelat merah terkait lainnya, bisa mendapatkan peluang pekerjaan cukup prospektif. Pembangunan IKN menjadi ajang bagi BUMN Karya memperbaiki kinerja,” jelas Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, pembangunan dan pengembangan IKN adalah mega proyek yang akan berlangsung dalam beberapa tahap sampai tahun 2045.

“Pasti bakal banyak proyek pembangunan infrastruktur dan sarana yang akan dikerjakan (BUMN),” tutur Toto.

Baca juga : BPK Harap PMN Rp 73 Triliun Bisa Tingkatkan Kinerja BUMN

Terpisah, pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada melihat, proyek di IKN bisa menambah keyakinan pasar pada outlook kinerja saham BUMN Karya ke depan.

Sebab, pengerjaan proyek IKN oleh BUMN Karya akan menjadi bukti kinerja masing-masing perusahaan karya bisa terdongkrak. Apalagi, proyek pembangunan infrastruktur di IKN tidak sedikit.

“Jelas dalam jangka panjang akan menambah kepercayaan investor ke emiten BUMN Karya ini,” ucap Reza kemarin kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Mega Kasih Tongkat Komando Ke Puan

Menurutnya, akibat pandemi, saham-saham emiten konstruksi pelat merah jelas terdampak. Namun, untuk jangka menengah atau panjang masih sangat potensial untuk dikoleksi.

“Mayoritas proyek dari BUMN Karya ini masih berasal dari Pemerintah. Hal ini juga terkait masalah pembayarannya, karena akan berimbas pada arus kas mereka. Sehingga kepastian pembayaran akan tetap ada,” ujar Reza.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.