Dark/Light Mode

Gapensi: Belum Semua Daerah Nikmati Percepatan Infrastruktur

Jumat, 12 Juli 2019 22:58 WIB
Ilustrasi pembangunan infrastruktur. (Foto: Net)
Ilustrasi pembangunan infrastruktur. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Gapensi menyambut baik kebijakan pemerintah Jokowi-JK yang menggenjot pembangunan infrastruktur. Program infrastruktur merupakan bagian dari implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Iskandar Z. Hartawi mengatakan masih ada sejumlah daerah yang belum menikmati dampak yang baik atas pembangunan infrastruktur secara masif. "Ini disebabkan peran dan perkembangan industri penyedia rantai jasa pasok konstruksi nasional belum berbanding lurus dengan jumlah proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah," ujarnya dalam keterangannya, seperti ditulis Kamis (11/7).

Baca juga : Ada Kepala Daerah Terciduk OTT di Kepulauan Riau

Menurutnya, sejumlah anggota Gepensi yang bergerak dalam industri konstruksi mengalami kesulitan dan bahkan menderita kerugian yang cukup besar. Hal ini disebabkan pelaku jasa konstruksi dalam negeri kerap mengalami kendala dalam bersaing dengan pelaku jasa konstruksi asing. "Padahal mereka mampu mengerjakan konstruksi berkualitas," imbuhnya.

Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman mengatakan, pelaku jasa konstruksi lokal  berharap adanya angin segar dalam pembangunan sektor infrastruktur. Ditambahkan, pembangunan sektor infrastruktur harus bisa jauh lebih mampu juga mendongkrak industri konstruksi nasional dan berikut seluruh rantai pasoknya.  

Baca juga : Jokowi Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur

"Gapensi nantinya akan saling memberikan pandangan dan berharap akan mampu memberikan masukan-masukan kebijaksanaan terbaik kepada pemerintahan mendatang," ujarnya.

Sejalan dengan Gapensi, Wakil Ketua Komite Tetap Infrastruktur Transportasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Didi Aulia menilai rantai pasok dan industri konstruksi mempunyai peran penting dalam mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Ada contoh keberhasilan penguatan rantai pasok yang sukses yakni Pertamina. Ketika rantai pasoknya diperkuat, maka Pertamina punya daya saing tinggi dalam menghadapi serbuan bisnis migas asing. Artinya, mari kita semua sama-sama membenahi rantai pasok jika ingin bersaing dengan pelaku jasa konstruksi asing," jelasnya.

Baca juga : Lagi, Setan Merah Rekrut Pemain Muda

Didi juga menyoroti peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU yang terkesan tidak tegas dalam hukum persaingan usaha di bidang jasa konstruksi. "KPPU harus proaktif membongkar adanya persaingan bisnis yang tidak sehat, jangan cuma menunggu laporan dari masyarakat saja," jelasnya. [DIT] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.