Dark/Light Mode

Joss!!! Di Tengah Tekanan Inflasi Global, Ekonomi RI Tumbuh 5,44 Persen

Jumat, 5 Agustus 2022 13:04 WIB
Joss!!! Di Tengah Tekanan Inflasi Global, Ekonomi RI Tumbuh 5,44 Persen

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi global, perekonomian Indonesia di kuartal II tumbuh cukup mengagumkan, dengan angka 5,44 persen. Atau lebih tinggi dibanding kuartal I 2021, yang hanya 5,01 persen.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/8).

Margo menjelaskan, produk domestik bruto atas dasar harga berlaku pada kuartal kedua mencapai Rp 4.919,9 triliun. Sementara PDB atas dasar harga konstan, ada di angka Rp 2.923,7 triliun.

"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tumbuh 3,72 persen dibanding kuartal I atau q to q. Sedangkan bila dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, tumbuh 5,44 persen," jelas Margo, Jumat (5/8).

Baca juga : Labanya Tumbuh 98,38% BRI Layak Dikasih Jempol

Margo menerangkan, pertumbuhan ini terjadi di tengah tantangan perekonomian global, yang antara lain ditandai oleh tingginya tekanan inflasi di beberapa negara mitra dagang utama RI.

Misalnya saja Uni Eropa, yang mencapai 9,6 persen, Inggris 8,2 persen, Amerika Serikat 9,1 persen, Korea Selatan 6,1 persen. Inflasi yang cukup rendah, dibukukan oleh China dengan angka 2,5 persen.

Sementara Indonesia, pada Juli 2022, mencatatkan inflasi sebesar 4,94 persen.

"Hasil survei Bloomberg juga menyampaikan, kondisi dunia saat ini sedang tidak baik. Karena ada 15 negara yang disurvei terdampak resesi. Kita berada di posisi kedua paling bawah, dengan probabilitas 3 persen," papar Margo.

Baca juga : Antisipasi Lonjakan Inflasi, BI Tahan Suku Bunga Di Level 3,5 Persen

IMF kini telah merevisi prospek perekonomian global tahun ini dari 3,6 persen menjadi 3,2 persen. Sedangkan angka tahun depan, diturunkan dari 3,6 persen menjadi 2,9 persen.

Berkah

Beberapa negara mitra dagang Indonesia memang mengalami perlambatan, bahkan Amerika Serikat dan China mengalami kontraksi.

Namun, Indonesia mendapatkan berkah atau windfall dari kenaikan harga komoditas di pasar global. 

Baca juga : ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5,2 Persen

Sehingga, neraca perdagangan Indonesia pada kuartal kedua tahun ini surplus hingga 15,5 miliar dolar AS. Atau naik 148 persen dibanding kuartal I 2022.

Selain ditopang oleh apiknya kinerja perdagangan, perekonomian Indonesia juga didukung kondisi domestik juga membaik. Seiring mobilitas masyarakat yang meningkat, di tengah membaiknya penanganan Covid-19.

Daya beli masyarakat juga terjaga, seirama akselerasi konsumsi dan aktivitas produksi.

"Beberapa indikator terkait dengan pelonggaran mobilitas, berdampak pada peningkatan jumlah penumpang untuk seluruh moda transportasi," terang Margo. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.