Dark/Light Mode

Kinerja Tetap Moncer Meski Inflasi Global Tinggi

Labanya Tumbuh 98,38% BRI Layak Dikasih Jempol

Kamis, 28 Juli 2022 07:30 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: @BRI).
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: @BRI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah tingginya inflasi dan pelemahan ekonomi global, kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tetap moncer. BRI layak diacungi jempol setelah sukses mencatat pertumbuhan laba bersih 98,38 persen pada kuartal II-2022 atau mencapai Rp 24,88 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso menyebut, raihan laba itu ditopang oleh penyaluran kredit dan penghimpunan dana masyarakat yang tumbuh positif.

Pencapaian tersebut tak lepas dari kemampuan emiten berkode saham BBRI ini dalam melakukan strategic response yang tepat.

Baca juga : Kementerian ESDM Perluas Pengembangan Rumah Sakit PPSDM Migas Cepu

“Kami dapat menjaga sustainability pertumbuhan ini dengan fokus pada aspek likuiditas. Terutama pertumbuhan dana murah dan menjaga kualitas kredit. Khususnya kredit yang kami restrukturisasi akibat pandemi Covid-19,” beber Sunarso dalam Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal II-Tahun 2022 secara virtual, kemarin.

BRI Group tercatat berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.104,79 triliun, atau tumbuh 8,75 persen yoy (year on year). Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif dengan penopang utama segmen mikro yang tumbuh 15,07 persen. Kemudian, segmen konsumer tumbuh 5,27 persen, segmen korporasi tumbuh 3,76 persen, dan segmen kecil dan menengah tumbuh 2,71 persen.

Secara khusus, portofolio kredit UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) BRI tercatat tumbuh sebesar 9,81 persen menjadi Rp 920 triliun di akhir Juni 2022.

Baca juga : Dihantui Inflasi Global, Rupiah Masih Kuat

“Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI, terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,27 persen,” kata Sunarso.

Ia memastikan, kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit macet (Non Performing Loan/ NPL) BRI secara konsolidasian terkendali di level 3,26 persen.

Sementara dari sisi pencadangan, pihaknya melakukan langkah antisipatif atas potensi pemburukan kredit.

Baca juga : Kinerjanya Moncer, Astra Group Kantongi Laba Rp 20,1 Triliun

NPL Coverage BRI tercatat sebesar 266,26 persen di akhir kuartal II-2022. Di mana angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir Kuartal II 2021 yang sebesar 252,59 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.