Dark/Light Mode

Rencana Right Issue 5 BUMN

Menteri Erick Nggak Gegabah Kasih Restu

Senin, 22 Agustus 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA).

 Sebelumnya 
Ivan mengambil contoh saham Semen Indonesia dan Krakatau Steel, yang mencatat pertumbuhan laba bersih di kuartal I-2022 cukup baik. Bahkan cenderung mengalami apresiasi harga saham.

“Sebenarnya, right issue bisa berpengaruh positif ke kinerja emiten. Dengan catatan, strategi penggunaan dana hasil aksi korporasi itu tepat sasaran,” ucap Ivan.

Lantas, dia menyarankan kepada investor untuk buy on weakness dengan target harga masing-masing Rp 8.200 per saham untuk Semen Indonesia (SMGR). Lalu, Rp 700 per saham untuk Waskita Karya (WSKT) dan Rp 950 per saham untuk Adhi Karya (ADHI) serta Rp 440 per saham untuk Krakatau Steel (KRAS).

Baca juga : Erick Makin Merapat Ke Rakyat

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai, dukungan Kementerian BUMN yang mendorong permodalan perusahaan pelat merah lewat right issue, bisa menjadi alternatif permodalan selain utang dan PMN (Penyertaan Modal Negara).

Karena, menurutnya, pendanaan melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) perlu melihat urgensi dari setiap program yang ditawarkan.

“Jangan dilihat orientasi keuntungan semata. Di Indonesia, BUMN itu mengusung misi membantu Pemerintah untuk melaksanakan program, yang seringkali tidak menguntungkan,” kata Piter kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Akademisi Dukung Menteri Erick Perkuat Peran Komisaris BUMN

Dia lalu mencontohkan Hutama Karya, yang mengemban tugas pembangunan Tol Trans Sumatera. Menurut dia, program Pemerintah dalam pengembangan ruas tol yang menghubungkan berbagai wilayah di Pulau Sumatera itu sudah menunjukkan hasil positif. Khususnya dalam dampak ekonomi.

“Mobilitas antara Lampung dan Palembang sudah sangat bagus sekarang. Untuk wisata dan perputaran ekonomi sudah jalan. Jadi, harus dilihat juga programnya,” kata dia.

Selain itu, dia menekankan bahwa BUMN di Indonesia berbeda dengan di luar negeri, yang umumnya merupakan entitas bisnis yang berorientasi pada keuntungan semata.

Baca juga : Menteri Erick Komit Terapkan Budaya Kerja Bebas Pelecehan

“Kalau di Indonesia, BUMN berdiri untuk menjalankan program Pemerintah. Termasuk kewajiban melayani publik. Sehingga kesehatan BUMN harus sangat diperhatikan,” tuturnya.

Meski begitu, sambung Piter, apapun bentuk penambahan modalnya, aspek pengawasan tetap menjadi perhatian. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.