Dark/Light Mode

Diresmikan Pertengahan Agustus

Runway 3 Bandara Soetta Jadi Kado Hari Kemerdekaan

Senin, 22 Juli 2019 05:50 WIB
Menhub Budi Karya didampingi President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin meninjau pembangunan runway 3 Bandara Soetta, di Tangerang, Banten, kemarin
Menhub Budi Karya didampingi President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin meninjau pembangunan runway 3 Bandara Soetta, di Tangerang, Banten, kemarin

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan runway 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang beroperasi paling lambat pada pertengahan Agustus 2019. Hal ini sekaligus menjadi kado hari kemerdekaan Indonesia ke-74.

“KITA akan usulkan kepada Presiden paling lambat pertengahan Agustus bisa beroperasi. Sebenarnya, sekarang sudah bisa tetapi saya pikir lebih baik kita sempurnakan lagi meng koordinasikan dengan AirNav dan lainnya beberapa hal yang minor. Kalau fisik sudah siap. Biar lebih sempurna saja,” katanya disela-sela meninjau pembangunan runway 3 Bandara Soetta, di Tangerang, Banten, kemarin 

Mantan Dirut AP II ini menuturkan, dengan adanya runway 3, kapasitas sisi udara Bandara Soetta bertambah dari kondisi sekarang 81 pergerakan pesawat per jam menjadi 114 pergerakan pesawat per jam. 

Saat ini, kata Menhub, runway masih beroperasi terbatas karena panjangnya baru 2.500 m dari total keseluruhan 3.000 m. “Sakarang kemampuan dari Bandara Soetta untuk 1 jam itu kira-kira 81 take off landing. Dengan kapasitas itu, me mang kita belum bisa membuat kecepatan pelayanan jadi lebih baik. Namun, ada peningkatan yang lumayan,” tuturnya. 

Baca juga : Pesawat Kalibrasi Sukses Mendarat, Runway Ketiga Soekarno-Hatta Siap Dioperasikan

Menurutnya, selama ini, pesawat yang akan landing di Bandara Soetta seringkali ha rus berputar-putar di udara (holding) untuk antre menunggu landasan kosong. Durasi waktu pesawat saat di holding area bisa mempengaruhi keselamatan penerbangan. Sementara, antrean pesawat saat hendak take off juga mencapai 5-7. 

Diharapkan operasional runway 3 bisa mengurangi antrean pesawat di holding bay. Menhub mengungkapkan, sejauh ini memang masih ada persoalan lahan untuk runway 3 ini yang masih dalam proses pembebasan. 

“Ada pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) yang memberikan rekomendasi untuk urusan lahan. Menurut hemat saya, ini di sini benar-benar ganti untung. Karena pertama kali pembebasan tanah di sini saya. Dulu itu mungkin harga tanah masih di bawah Rp 100.000. Sekarang sudah tinggi, jadi masyarakat bisa pindah dengan apa yang didapatkan,” jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, Menhub secara langsung juga menyaksikan pendaratan perdana di runway 3 dengan menggunakan pesawat kalibrasi. Ini dilakukan guna mengetes kesiapan fisik dari runway tersebut. 

Baca juga : E-Ticketing Diterapkan, Pegawai Bus Damri Bandara Soetta Mogok

Menhub menegaskan, suksesnya pesawat kalibrasi mendarat menandakan runway 3 sudah siap dioperasikan. Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, proyek runway 3 dengan panjang 2.500 meter sudah tuntas 100 persen. 

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak sehingga proyek runway 3 dengan panjang 2.500 meter sudah selesai dengan baik. Runway 3 ini sudah bisa siap dioperasikan, di mana juga sudah dilakukan proving flight untuk landing test runway 3,” ujarnya. 

Awaluddin menjelaskan, target AP II berikutnya adalah meng operasikan runway ketiga dengan dimensi 3.000 x 60 meter. “Kami targetkan pada Oktober, runway ketiga siap beroperasi dengan dimensi 3.000 x 60 meter sehingga penerbangan di Soetta bisa lebih optimal dan maksimal,” katanya. 

Awaluddin berharap ke depannya Bandara Soetta dapat melayani pergerakan penumpang mencapai 100 juta penumpang per tahun atau setara dengan bandara di Beijing (China) dan Atlanta (Amerika Serikat). Saat ini, jumlah penumpang di Soetta berkisar 60-70 juta penumpang per tahun. 

Baca juga : Kapasitas Runway Soekarno-Hatta Nambah 50 Persen

Pantau Haji 

Selain meninjau runway 3, Menhub juga memantau keberangkatan haji dari dua maskapai. Saudi Arabia Airline dan Garuda Indonesia di terminal 2 D Bandara Soetta. Dalam ke sempatan itu, Menhub mengapresiasi pelayanan yang diberikan baik oleh AP II, maskapai, dan pihak imigrasi Arab Saudi. 

“Saya pikir ini satu penyelenggaraan yang baik. Dari imigrasi Saudi seperti yang saya katakan tadi segala sesuatu berkaitan dengan keimigrasian sudah diselesaikan di Indonesia, jadi imigrasi selesai. Bahkan, saya tadi surprise ada mereka yang berkebutuhan khusus mejanya agak di bawah gitu. Ini satu pelayanan yang ditingkatkan,” ujarnya. 

Selain itu, Menhub mencontohkan, mereka yang berkebutuhan khusus juga diberi pelayanan agar melakukan boarding pass duluan. Terkait penyelenggaraan ibadah haji, Kementerian Perhubungan memastikan seluruh pesawat operasional penerbangan haji tahun 2019 sudah melalui uji kelaikan dan lulus. Sehingga diharapkan tiba di Arab Saudi dengan aman tanpa ada kendala. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.