Dark/Light Mode

Dimulai di Sukabumi

Program 1 Juta Nelayan Segera Nyebar Kemana-mana

Senin, 22 Juli 2019 05:55 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Istimewa)
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program satu juta nelayan terus diperluas. Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Gerai Fish Mart dan Pelepasan Nelayan Melaut pada Pilot Project Program Satu Juta Nelayan Berdaulat atau tempat pelelangan online di TPI Palangpang, Sukabumi, Jawa Barat. 

Program itu adalah yang pertama di Indonesia. Luhut menjelaskan, program satu juta nelayan ini dilaksanakan bukan hanya di Sukabumi, melainkan di seluruh Indonesia. 

“Program diresmikan pertama kali di sini. Jadi memang kita mulai dari Ciwaru, Sukabumi. Dari sini nanti akan dikembangkan ke mana-mana,” katanya. 

Baca juga : Di Sate Senayan, Ada Semar dan Raksasa

Program itu, kata Luhut, merupakan salah satu usaha konsisten pemerintah dalam mengurangi kemiskinan. Terlebih pemerintah melihat potensi laut sangat kaya, yakni 2,5 triliun dolar AS sehingga perlu dikelola dengan sangat baik dan maksimal, begitu juga hasil-hasil lautnya. 

Menurutnya, Indonesia saat ini dianggap dunia sebagai salah satu negara dengan perkembangan yang paling baik. Presiden Jokowi saat G20 di Osaka mendapat banyak dapat ucapan dari kepala-kepala negara dunia. 

“Arab Saudi malah memberi penghargaan kepada Presiden. Jadi, kita ingin program ini selain membantu para nelayan kita supaya mereka lebih baik lagi, juga menjadikan perkembangan Indonesia ke arah yang lebih baik lagi,” tegasnya.

Baca juga : PW LPPNU: Kami Total Dukung Program Amran Sejahterakan Umat

Untuk pelelangan online, Luhut menjelaskan nantinya para nelayan tidak perlu lagi menggunakan uang sebagai alat transaksi. Karena sekarang mereka bisa memberitahu hasil panen mereka ke Fish Mart ketika masih berada di laut. 

Dalam operasionalnya nanti, kata Luhut, para nelayan meskipun masih di laut, tapi Fish Mart sudah tahu apa yang para nelayan dapatkan. 

“Apa hasilnya, sudah ada transaksinya. Nah untuk menunjang ini, kita kerjasama dengan startup pemancar sinyal dari Net1, yang bisa memancarkan dengan jarak sampi 60 km ke tengah laut, bisa wifi,” ucapnya. 

Baca juga : Hari Pertama Kerja, Sesmenpora Semangati Pegawai

Luhut menyebutkan, kerjasama dengan Net1 ini nantinya akan membuat nelayan tidak bisa dibodohi para tengkulak. Dalam peresmian ini, ada beberapa masukan para nelayan dan dari Bupati Sukabumi, salah satunya mengenai tidak tersedianya cold storage untuk tempat penampungan hasil para nelayan.

Sayangnya, beberapa nelayan mengaku masih kebingungan dengan sistem jualan online tersebut. Salah satunya, Warna, nelayan di Desa Ciwaru, Sukabumi, Jawa Barat, mengaku keder ketika diminta menggunakan aplikasi pelelangan ikan. Alasa nnya, belum banyak nelayan yang melek teknologi alias gaptek. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.