Dark/Light Mode

DPR dan ESDM Sepakat, Tahun Depan Harga Minyak Mentah Dipatok 95 Dolar AS/Barel

Jumat, 9 September 2022 15:42 WIB
Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi VII DPR bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menggelar rapat terkait asumsi makro sektor energi dan sumber daya mineral dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2023.

Dalam rapat tersebut, kedua pihak menyepakati sejumlah asumsi makro. Salah satunya terkait harga minyak dan subsidi energi.

Untuk harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) tahun depan berada pada angka 95 dolar AS per barel. Angka ini lebih tinggi dari ICP di APBN 2022, yaitu 63 dolar AS per barel.

Baca juga : Pemerintah Diminta Jaga Harga Minyak Kelapa Sawit

Penetapan ini juga mengalami kenaikan sebesar 5 dolar AS per barel dari usulan sebelumnya, yaitu 90 dolar AS per barel saat Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023, beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2022-2023 pada tanggal 16 Agustus 2022.

"Pada prinsipnya pemerintah sepakat (penetapan harga ICP tersebut)," kata Arifin saat Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI di Gedung Nusantara Jakarta, Kamis (8/9).

Arifin menegaskan, ketidakstabilan pasar global akibat ketegangan geopolitik mendorong harga minyak dunia mengalami fluktuasi.

Baca juga : Kena Kanker Hati, Desainer Jepang Issey Miyake Meninggal Dunia Di Usia 84

"Kondisi baik dari sisi demand maupun harga minyak dunia belum ada kepastian, berubah setiap hari," jelasnya.

Penetapan asumsi dasar ICP di level 95 dolar AS per barel, sambung Arifin, mengantisipasi adanya peningkatan konsumsi minyak dunia di akhir tahun jelang memasuki musim dingin serta terganggunya sektor suplai dari Rusia.

Sementara itu, pihak OPEC+ juga tengah mengontrol laju produksi untuk bisa menahan harga minyak dunia.

Baca juga : Holding Danareksa Dipatok Jadi Kekuatan Baru BUMN

"Kalaupun terjadi harga minyak turun, mungkin adanya indikasi inflasi sehingga demand ikut turun," jelas Arifin.

Genjot Produksi

Selain ICP, Pemerintah dan DPR RI menargetkan lifting (siap jual) minyak dan gas bumi tahun 2023 ditetapkan sebesar 1.769.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari lifting minyak 660.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.100.000 barel setara minyak per hari.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.