Dark/Light Mode

Beli Pertalite Dan Solar Pakai Aplikasi

Sosialisasiin Yang Masif Dulu Deh

Rabu, 29 Juni 2022 06:35 WIB
Ilustrasi. Petugas melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta, Kamis (29/12/2021). (Foto : Dwi Pambudo/RM).
Ilustrasi. Petugas melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta, Kamis (29/12/2021). (Foto : Dwi Pambudo/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembatasan pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar akan direalisasikan pada 1 Juli 2022. PT Pertamina mengimbau masyarakat segera mendaftar untuk pembelian BBM bersubsidi di aplikasi MyPertamina.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan, pihaknya menyiapkan website MyPertamina yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022 untuk dapat mem­beli Pertalite dan Solar. Masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar, kata dia, dapat mendaftarkan datanya melalui website tersebut.

“Kemudian menunggu, apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar. Sistem MyPertamina ini akan membantu kami dalam mencocokan data pengguna,” ujar Alfian dalam keterangan tertulis, kemarin.

Alfian mengatakan, bagi yang sudah mendaftarkan kendaraan dan identitas­nya, maka akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan. Pengguna yang sudah terdaftar, akan mendapat QR code khusus yang menunjukkan bahwa data mereka telah cocok dan dapat mem­beli Pertalite dan Solar.

Baca juga : Siap-siap, Beli Migor Pakai Aplikasi PeduliLindungi, HET Rp 14 Ribu Per Liter

“Jika seluruh data sudah cocok, maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital. Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar,” katanya.

Ke depannya, kata Alfian, data tersebut bisa menjadi acuan dalam membuat pro­gram ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama Pemerintah. Sekaligus, kata dia, melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi.

Uji coba awal pembatasan konsumsi BBM melalui digital ini akan dilakukan di beberapa kota dan kabupaten yang terse­bar di 5 Provinsi. Yaitu, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.

Akun @Falsenick langsung ngegas. Dia meminta Pemerintah langsung menerapkan kebijakan tersebut. Dia yakin, yang dilarang beli BBM subsidi adalah orang-orang kaya.

Baca juga : Gus Halim: Ayo Pamerkan Desa Kita Lewat Aplikasi Desa Wisata Nusantara

“Mobil 2000 cc minum Pertalite apa gak malu-maluin namanya?” kata dia.

“Segera saja eksekusi. Jangan wacana terus, pro-kontra itu mah biasa,” pinta @ Marulitia_ErwinSaragih.

Akun @Evie_swansukmaniati meminta agar sosialisasi penggunaan aplikasi MyPertamina lebih digencarkan lagi. Terutama, lewat sosial media atau kerjasama dengan influencer.

“Biar anak-anak muda tahu kalau pembatasan Pertalite ada sebabnya,” saran dia.

Baca juga : Gerakan BerkAH Samarinda Sosialisasikan Airlangga Capres 2024

Akun @Ellesa_San menyarank­an, masyarakat yang tidak mau ribet menggunakan aplikasi MyPertamina, silakan membeli Pertamax atau Pertamina Dex. “Hidup cuma sekali, nggak usah dibikin ruwet,” kata dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.