Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gelar FGD Soal Larangan Ekspor Logam Timah
Kadin Siap Kasih Masukan Supaya Negara Tidak Rugi
Kamis, 22 September 2022 06:35 WIB
Sebelumnya
Carmelita menjelaskan, besarnya kesenjangan antara industri hulu dengan hilir harus diatasi dulu, bersama-sama sebelum ekspor dilarang.
Karenanya, pelaku usaha meminta Pemerintah memastikan kapasitas serapan bahan baku optimal, seiring dengan rencana penghentian logam ekspor timah.
Baca juga : Badan Siber Dan Sandi Negara, Tolong Jangan Takabur Deh!
Pemerintah juga diharapkan bisa memberikan sejumlah insentif. Seperti, pembebasan pajak dan mempermudah perizinan operasi bagi perusahaan luar dan dalam negeri.
“Kami berharap ada peningkatan infrastruktur hilirisasi yang dilakukan bertahap, untuk menjamin kegiatan nilai tambah dalam negeri,” ujarnya.
Baca juga : Bamsoet: Terima Kasih, Saya Diterima Baik Banyak Pihak
Seperti diketahui, Presiden Jokowi berencana menyetop ekspor timah dan bauksit akhir 2022. Pelarangan ekspor tersebut dilakukan untuk mendorong hilirisasi yang menciptakan nilai tambah bagi komoditas tersebut.
Jokowi akan memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengolah timah dan bauksit menjadi produk bernilai tinggi. BUMN nantinya dapat bekerja sama dengan swasta dalam proses hilirisasi dan penyerapan maksimal timah di dalam negeri.
Baca juga : Masyarakat Makin Bingung
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, terkait wacana pelarangan ekspor bahan tambang timah, teknisnya masih dikaji kementerian terkait. Pengkajian dilakukan oleh Kementerian ESDM.
Pemerintah, kata dia, masih memerlukan masukan pelaku usaha. Khususnya dalam merumuskan suatu kebijakan yang akan diambil. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya