Dark/Light Mode

Sudah Ada Larangan Ekspor CPO

Harga Migor Masih Mahal

Kamis, 12 Mei 2022 07:50 WIB
Anggota Komisi VII DPR Mulyanto. (Foto: Dok. DPR)
Anggota Komisi VII DPR Mulyanto. (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga minyak goreng curah masih bertengger di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diterapkan oleh Pemerintah, yaitu Rp 14 ribu per liter. Padahal, larangan ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sudah berjalan selama sepekan.

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto heran harga minyak goreng (migor) curah di pasaran masih tinggi. Padahal, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan ekspor CPO dan turunannya.

“Kami mendesak para menteri terkait tata kelola migor curah, sigap dan gerak cepat dengan kebijakan teknis turunan,” tegas Mulyanto dalam keterangan tertulis, kemarin.

Baca juga : Pengusaha Merengek-rengek

Hal itu perlu dilakukan, kata Mulyanto, agar kebijakan larangan CPO yang telah diputuskan Pemerintah dapat lebih implementatif dan efektif.

“Pejabat kudu bekerja ekstra, jangan business as usual serta tidak memiliki sense of crisis. Kalau itu terjadi, maka beban yang ada akan semakin berat dan berlarut-larut,” kata dia.

Masyarakat, kata politikus PKS ini, sudah tidak sabar menunggu. Sebab, harga yang harus dibayar dari kebijakan larangan CPO ini sangat mahal. Petani sawit rakyat mengeluh karena jatuhnya harga tandan buah segar (TBS) mereka yang mencapai Rp 1.550 per kg.

Baca juga : Dukung Larangan Ekspor, Dewan Sawit Indonesia Prioritaskan Kebutuhan Migor Domestik

Sementara devisa negara sebesar Rp 27 triliun per bulan atau sekitar Rp 1 triliun per hari dari ekspor sawit hilang dari genggaman. Juga ditambah 16 juta pekerja di bidang industri kelapa sawit nasional dipertaruhkan nasibnya.

“Belum lagi lunturnya ke­percayaan mitra dagang luar negeri, karena kebijakan yang diputuskan Presiden tersebut,” kritiknya.

Dia mengatakan, menteri terkait dengan kebijakan migor agar berhenti membuat janji-janji palsu. Masyarakat menunggu dengan harap-harap cemas, apakah dengan bahan baku migor yang berlimpah akan betul-betul membuat produksi cukup.

Baca juga : Sudah Masuk Kantong Mayat, Pasien Corona Masih Hidup

Masuknya Bulog di sektor distribusi, lanjutnya, diharapkan segera membuat ketersediaan migor curah di pasar terpenuhi dan harga sesuai HET.

Selain itu, Mulyanto meminta agar para petani sawit terlindungi dengan berbagai insentif akibat anjloknya harga TBS di pasar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.