Dark/Light Mode

Ngomong Di Acara TIIMM G20 Bali

Bahlil: Investasi Butuh Keadilan

Jumat, 23 September 2022 06:30 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memimpin Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022). (Foto: Dokumentasi Kementerian Investasi)
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memimpin Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022). (Foto: Dokumentasi Kementerian Investasi)

 Sebelumnya 
Jadi Pusat Komando

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Tru­bus Rahadiansyah mengata­kan, Pemerintah bisa mengajak negara-negara G20 menerapkan kebijakan nonkonvensional. Ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok pangan dan menekan angka kemiskinan.

Baca juga : Srikandi Polri Mesti Raih Lagi Kepercayaan Publik

“Indonesia sudah terbukti sukses menerapkan cara non­konvensional mengatasi masalah pandemi Covid-19 dan dampak­nya ke perekonomian. Ada baiknya, cara nonkonvensional ini diterapkan untuk mengatasi permasalahan rantai pasok saat ini,” kata Trubus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Karena itu, lanjut dia, di mo­mentum Presidensi G20, Indo­nesia sebagai tuan rumah harus menjadi pusat komando, agar isu kemiskinan dan rantai pasok benar-benar dicarikan solusi.

Baca juga : Dihajar Napoli, Klopp: Kami Pantas Kalah

“Khususnya di tingkat negara berkembang, kadang masukan dan keluhannya tidak terlalu didengarkan. Ini penting untuk kita gaungkan terus di berbagai pertemuan G20,” tegasnya.

Sebelumnya, pertemuan per­tama dan kedua TIIWG telah di­laksanakan Maret 2022 dan Juli 2022 di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga : Delegasi Dari 22 Negara Hadiri DMM G20 Di Belitung

Sedangkan rangkaian kegiatan Pertemuan Ketiga TIIWG dan TIIMM G20 yang dilak­sanakan di Nusa Dua, Bali ini telah dimulai sejak 19 Septem­ber 2022, dan menghasilkan sebuah konsensus antara negara-negara anggota TIIWG G20, yang dituangkan dalam bentuk Pernyataan Menteri/Ministerial Statement. Pernyataan itu me­muat komitmen negara anggota G20 terkait 6 isu prioritas di bidang perdagangan, investasi dan perindustrian.

Enam isu prioritas tersebut, yaitu Peran Sistem Perdagangan Multilateral untuk Akselerasi Pencapaian SDGs; Perdagangan Digital dan Rantai Nilai Global yang Berkelanjutan (Sustainable Global Value Chains/GVCs); Industrialisasi Inklusif yang Berkelanjutan melalui Industri 4.0, Reformasi WTO (World Trade Organization); Respons Perdagangan, Investasi, dan In­dustri terhadap Pandemi dan Ar­sitektur Kesehatan Global; serta Mendorong Investasi Berkelan­jutan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Global. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.