Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Blended Finance Kunci Meningkatkan Akses Ke Sumber Pembiayaan Terjangkau

Jumat, 30 September 2022 10:34 WIB
Blended Finance Seminar and Knowledge Exchange. (Foto: Ist)
Blended Finance Seminar and Knowledge Exchange. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - B20 Indonesia 2022 Finance & Infrastructure Task Force (F&I TF) telah mengidentifikasi bahwa untuk menutup kesenjangan infrastruktur akan terus menjadi prioritas yang konsisten setiap tahun bagi F&I TF, meskipun dengan fokus yang berbeda pada cara untuk mencapainya. 

Terlepas dari kenyataan bahwa pendanaan campuran (blended finance) secara luas diakui sebagai cara yang berpotensi efektif untuk meningkatkan profil risiko-tingkat pengembalian transaksi dan membantu memobilisasi pendanaan sektor swasta, blended finance belum diterapkan pada skala yang cukup signifikan untuk menutup kesenjangan infrastruktur.

F&I TF telah menetapkan blended finance sebagai area fokus utama dalam rekomendasi kebijakannya kepada G20, khususnya di bawah rekomendasi “meningkatkan akses ke sumber pembiayaan yang terjangkau dan sesuai untuk infrastruktur”.

Blended finance adalah pendekatan strukturisasi yang memungkinkan organisasi pembiayaan dengan tujuan yang berbeda untuk berinvestasi atau memberi pinjaman bersama satu sama lain sambil mencapai tujuannya sendiri (baik itu imbal hasil finansial, dampak sosial, atau kombinasi keduanya). Pendanaan ini memerlukan penggunaan strategis modal katalistik dari sumber publik atau filantropis untuk meningkatkan investasi sektor swasta agar dapat memberi dampak pada pembangunan global. Namun, saat ini blended finance belum maju dan perlu ditingkatkan secara signifikan, terutama di negara-negara berkembang.

Baca juga : Presiden Ingatkan Semua Sama Di Hadapan Hukum

Chair B20 Finance & Infrastructure Task Force, dan CEO di Indonesia Investment Authority, Ridha Wirakusumah mengatakan, baik investasi publik maupun swasta, keduanya memainkan peran kunci dalam pembiayaan infrastruktur. Blended finance menggabungkan pembiayaan publik konsesional dengan pembiayaan swasta nonkonsesional dan keahlian dari sektor publik dan swasta, entitas bertujuan khusus, pembiayaan proyek non-recourse, instrumen mitigasi risiko, dan struktur pendanaan gabungan. 

Menurut dia, hal tersebut, termasuk kemitraan pemerintah-swasta yang memperkecil risiko spesifik investasi dan memberi insentif terhadap adanya tambahan pembiayaan sektor swasta di seluruh sektor pembangunan utama yang dipandu oleh kebijakan dan prioritas pemerintah daerah, nasional, dan lokal untuk pembangunan yang berkelanjutan.

“Bagaimana struktur instrumen blended finance ini diatur juga perlu dipertimbangkan dengan cermat karena kita ingin agar bank pembangunan, lembaga keuangan pembangunan, dan mekanisme lain seperti kemitraan pemerintah-swasta dapat memanfaatkan potensi sesungguhnya dari blended finance demi pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Ridha, Jumat (30/9).

B20 Finance & Infrastructure Task Force Policy Manager dan Partner di PwC Indonesia, Radju Munusamy menambahkan, selama sepuluh hingga 15 tahun terakhir, kita telah menyaksikan munculnya pendekatan baru dan inovatif terhadap investasi yang berupaya menyeimbangkan imbal hasil finansial dan sosial. Para dermawan dan donatur tradisional semakin bergantung pada skema pembiayaan inovatif untuk meningkatkan pembiayaan investasi di samping bantuan pembangunan yang lebih tradisional. 

Baca juga : Berkas Perkara Tanpa Tersangka Si Tentara

“Basis pemangku kepentingan yang sedang berkembang, termasuk investor dan masyarakat sipil pada umumnya kini berupaya untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari aset-aset yang dibangun dengan lebih hemat energi dan ramah lingkungan, yang dapat dibiayai melalui struktur blended finance,” ujarnya.

F&I TF memanfaatkan kesempatan ini untuk menyelenggarakan acara “Blended Finance Seminar and Knowledge Exchange”. Acara ini didukung oleh PwC Indonesia sebagai Knowledge Partner dari B20 F&I TF, dan Convergence Blended Finance, jaringan keanggotaan global yang menghasilkan data blended finance, intelijen, dan arus transaksi untuk meningkatkan investasi sektor swasta.

Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang blended finance karakteristik dan pola dasar, tren, tantangan, dan peluang, dan bagaimana blended finance dapat digunakan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memfasilitasi transisi energi.

Chief Executive Officer di Convergence, Joan M. Larrea mengatakan, blended finance dapat berguna untuk meningkatkan investasi infrastruktur di negara-negara berkembang. Penerapan strategis keuangan campuran dapat meredakan kekhawatiran investor dan memperlancar transisi menuju proyek-proyek yang bankable. 

Baca juga : KSP: Pemerintah Selalu Pastikan Akses Energi Yang Handal Dan Terjangkau

“Untuk menarik pembiayaan komersial dalam jumlah besar secara konsisten ke sektor infrastruktur, pemerintah dan mitra pembangunan perlu menggunakan serangkaian pendekatan campuran dan menjadikan mobilisasi modal swasta sebagai bagian inti dari strategi mereka,” ujarnya.

B20 Finance & Infrastructure Task Force Knowledge Partner Team Leader dan Infrastructure Leader, PwC Indonesia, Julian Smith menyampaikan, Jumlah investasi yang dibutuhkan untuk menutup kesenjangan infrastruktur sangat besar, peningkatan yang signifikan dari investasi sektor swasta memainkan peran penting dalam membantu menutup kesenjangan ini, terutama bagi negara-negara berkembang. Saat ini terdapat banyak rintangan yang menghambat investasi sektor swasta ke negara berkembang, dengan imbal hasil yang seringkali tidak sepadan di mana tingkat risiko yang tinggi (yang nyata maupun dirasakan) menjadi hambatan yang signifikan.

Blended finance bertujuan untuk menciptakan profil risiko-tingkat pengembalian yang dapat diterima, yang pada gilirannya akan memobilisasi investasi sektor swasta ke proyek-proyek pembangunan yang kurang layak secara komersial ini,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.