Dark/Light Mode

Agustus, Tambahan Kuota Ekspor Dan Produksi Freeport Diputuskan

Jumat, 26 Juli 2019 08:55 WIB
Ilustrasi area PT Freeport Indonesia.
Ilustrasi area PT Freeport Indonesia.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi pengajuan tambahan kuota produksi konsentrat tembaga yang diusulkan PT Freeport Indonesia (PTFI). 

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, tambahan produksi yang diajukan Freeport yakni sebesar 200 ribu-300 ribu ton. 

Dia bilang, volume yang di usulkan tersebut, merupakan guna optimalisasi Tambang Gras berg.“Evaluasi permintaan Freeport ini sedang dalam proses. Persetujuan tambahan kuota produksi ini masih akan diputuskan pada Agustus mendatang,” kata Bambang di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Pembenahan Tata Air Kunci Tingkatkan Produktivitas Pertanian Rawa

Selain mengajukan tambahan produksi, Freeport juga mengajukan tambahan kuota ekspor. Menurut Bambang, besarannya sama seperti penambahan kuota produksi. 

“Jumlah pastinya kita belum tahu. Sepertinya, akan in line dengan itu pengajuan tambahan kuota produksi,” ujarnya. 

Tahun ini, Freeport melakukan transisi kegiatan pertambangan dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah. Transisi ini di perkirakan akan membuat produksi perusahaan turun. Produksi bijih atau ore tembaga Freeport pada 2019 akan merosot sekitar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Baca juga : Gebrakan Kementan Pacu Ekspor Berbasis Digital

Pada tahun lalu, rata-rata produksi ore harian PTFI mencapai 182 ribu ton bijih, di 2019 diperkirakan 90 ribu-100 ribu ton. Sementara untuk produksi konsentrat tahun ini direncanakan mencapai 1,3 juta ton. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 1 juta ton akan dipasok ke dalam negeri, yakni PT Smelting Gresik sedang kan sisanya akan di ekspor. Sementara, ekspor Freeport tahun ini mengalami penurunan. Meski telah mengantongi perpan jangan izin ekspor sejak 8 Maret 2019. 

Izin yang ber laku selama satu tahun ke de pan ter sebut memiliki kuota se besar 198.282 wet metric ton (wmt). Jumlah itu anjlok drastis, di mana dalam satu periode te rakhir (15 Februari 2018-15 Februari 2019), jumlah kuota ekspor Free port mencapai 1,25 juta wmt.Ekspor tersebut, menyasar sejumlah pasar seperti Jepang, Korea Selatan, China, dan India dengan kontrak yang dinegosiasikan setiap tahun. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.