Dark/Light Mode

Pemindahan Ibu Kota Baru Masih Dikaji

Jumat, 10 Mei 2019 22:52 WIB
Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono

RM.id  Rakyat Merdeka - Desain detail ibu kota baru bakal dirumuskan setelah penetapan lokasi diumumkan. Saat ini, ada empat kandidat wilayah yang akan menjadi ibu kota baru. Namun kajian pemindahan ibu kota belum tuntas.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sudah ada konsep desain dasar dengan mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Konsep itu, lanjut Basuki disusun untuk bisa menampung peralihan 1,5 juta penduduk.

Baca juga : Jokowi Masih Kesel

Basuki menuturkan, kajian pemindahan ibu kota belum tuntas. Dia menyebut, analisis terkait kondisi sosial dan budaya diperlukan agar proses pemindahan ibu kota berjalan mulus. 

"Menerima 1,5 juta orang baru kan tidak gampang ya. Ini kan seperti transmigrasi saja, harus ada keterbukaan,"kata Basuki di Jakarta, Jumat (10/5). 

Baca juga : PRIYO BUDI SANTOSO : Nanti Saja, Sekarang Tidak Ada Pentingnya

Dalam penyusunan konsep desain pemindahan ibu kota baru itu, kata Basuki, pihaknya juga melakukan studi literatur. Beberapa yang menjadi rujukan antara lain Astana (Kazakhstan), Washington DC (Amerika Serikat), dan Canberra (Australia).

"Kami buat dimensi untuk tata ruangnya, di mana letak untuk eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Konsep ini juga nanti kami bawa ke Presiden, arsitek-arsiteknya juga akan dipanggil Presiden untuk architectural building-nya," kata Basuki.

Baca juga : Jika Sukses Pindahkan Ibu Kota, Indonesia Bisa Jadi Teladan bagi Negara Lain

Hingga saat ini, ada empat wilayah yang menjadi kandidat ibu kota baru. Keempat wilayah itu yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat. Presiden Jokowi sudah meninjau Kabupaten Kutai Kartanegara (Kaltim) dan Kabupaten Gunung Mas (Kalteng). (QAR)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.