Dark/Light Mode

1.500 Gerai Gulung Tikar Selama Pandemi

Bos Kadin: Ritel Membaik Meski Banyak Tantangan

Sabtu, 15 Oktober 2022 06:20 WIB
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Kadin Indonesia)
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Kadin Indonesia)

 Sebelumnya 
Kedua, tantangan inflasi. Arsjad menjelaskan, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan konsumsi masyarakat akan menurun hing­ga 3-6 bulan ke depan.

Hal ini dipengaruhi oleh kelompok pangan yang inflasinya pada Agustus 2022 mencapai 8,9 persen. Ditambah oleh dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

“Ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga ber­pengaruh pada industri ritel. Harus diwaspadai,” ucapnya.

Baca juga : Relawan Puan Gelar Senam Dan Bagikan Ratusan Sembako Di Kota BatikĀ 

Pasalnya, BI sudah memperkira­kan penjualan pada Oktober 2022 dan Januari 2023 masing-masing 26,6 persen dan 23 persen dibanding Agustus 2022.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja tetap optimistis perekonomian akan tumbuh.

Dia juga menilai, ancaman inflasi dan resesi tahun depan tak akan terlalu berdampak pada industri ritel dan pusat perbelanjaan.

Baca juga : Anies Dan AHY Masih Banyak Rintangan

“Dampaknya tidak akan ter­lalu terasa kalau kita dorong perdagangan dalam negeri,” ujarnya.

Menurutnya, dampak resesi memang akan terasa secara global. Khususnya bagi negara-negara tetangga yang perda­gangan dalam negerinya tidak sekuat Indonesia.

Namun, kata Alphonsus, Indonesia memiliki keuntungan jumlah penduduk yang tinggi, sehingga ancaman re­sesi cukup dihadapi dengan penguatan sektor perdagangan domestik. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.