Dark/Light Mode

4 Pekerja Kapal Tongkang Tewas, Kemenhub Berduka

Senin, 29 Juli 2019 09:02 WIB
Dirjen Hubla R Agus H Purnomo (Foto: Istimewa)
Dirjen Hubla R Agus H Purnomo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku prihatin atas musibah kecelakaan kerja yang terjadi di Galangan Kapal PT Kodja Bahari di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Kejadian itu, memakan 4 orang korban jiwa, dini hari tadi (29/7).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H Purnomo menyampaikan turut belangsungkawa atas meninggalnya 4 orang pekerja yang sedang memperbaiki kapal Tongkang Zulkifli 2 di galangan kapal PT Kodja Bahari tersebut.

Agus mengatakan, kecelakaan kerja tersebut, dialami oleh 4 pekerja perusahaan docking kapal PT Kodja Bahari."Saat ditemukan oleh pekerja lainnya, keempat orang pekerja tersebut berada di ruang palka kapal dengan kedalaman 5 meter dan langsung dievakuasi," ujarnya dalam keteranga tertulisnya, Senin (29/7).

Agus mengingatkan, kepada seluruh pekerja di kapal agar selalu berhati-hati dalam melakukan pekerjaan perbaikan dan selalu menggunakan alat keselamatan dalam bekerja. 

Baca juga : Terlalu, Gugatan Ditolak, Gesper Bertindak

"Pastikan agar perusahaan memperhatikan dan meningkatkan keselamatan pekerjanya dan terus melakukan pengawasan yang melekat agar menghindari terjadinya kejadian serupa untuk kedepannya," jelasnya.

Sebelumnya, 4 pekerja yang memperbaiki kapal tongkang Zulkifli 2 di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, ditemukan tewas. Mereka diduga menghirup gas beracun saat memperbaiki kapal.

Mereka ditemukan meninggal dunia pada Senin (29/7/2019) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Identitas para korban yakni, Mardjono (61), warga Kota Bekasi Jabar, Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Jadi (33) warga Kabupaten Boyolali Jateng.

Kepala Basarnas Jawa Tengah Aris Sofingi, mengungkapkan kronologi kejadian berawal saat para korban melakukan perbaikan ruang dalam kapal (palka) pada Minggu siang. Namun, tidak ada kabar mereka hingga sore hari.

Baca juga : Pemuda Kabah Tolak Wacana Buwas Jadi Caketum PPP

"Malam harinya, mandor kemudian menyuruh seseorang pekerja untuk mengecek keempat orang tersebut. Namun mereka tidak ditemukan, hanya barang-barang diduga milik mereka berada di atas kapal," katanya.

Pencarian tersebut, berlanjut dengan melibatkan pihak-pihak terkait lainnya. Mereka menelusuri kapal tongkang dan menuju ruang palka. Di sanalah para pekerja tersebut akhirnya ditemukan, namun sudah dalam tergeletak tak bernyawa."Keempat korban di dalam ruang palka kapal itu diduga menghirup gas beracun sehingga menyebabkan mereka meninggal dunia" ujarnya.

Mendapat informasi tersebut, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Jateng, Agung Hari Prabowo mengatakan, langsung mengirim satu tim rescuer untuk melakukan evakusi. Mereka juga dilengkapi alat mountenering dan alat bantu nafas.

"Di ruang palka yang sempit masih tercium bau gas beracun yang sangat menyengat, sehingga cukup membahayakan para rescuer yang turun evakuasi. Karena itulah, mereka kami bekali alat-alat tersebut," ujar Agung.

Baca juga : Pasca Gempa Maluku, Jaringan Telkomsel Kembali Normal

Proses evakuasi, berlangsung memakan waktu sekitar dua jam. Tim SAR gabungan dari Basarnas, Polrair, KPLP, RUSD Kariadi mengeluarkan korban dari kapal, dan membawa jasad mereka ke RSUD Kariadi Semarang.[KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.