Dark/Light Mode

Agus Bangga Investasi Manufaktur Tembus Rp 365 T

Ekonomi Dunia Seret, Kita Masih Jadi Tujuan Investasi

Kamis, 27 Oktober 2022 06:20 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Dok. Kementerian Perindustrian).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Dok. Kementerian Perindustrian).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat realisasi penanaman modal sektor industri manufaktur melesat Rp 365,2 triliun sepanjang Januari-September 2022. Capaian tersebut naik 54 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 236,8 triliun.

Menteri Perindustrian (Men­perin) Agus Gumiwang Kar­tasasmita mengaku bangga dengan capaian tersebut.

Baca juga : Investasi Manufaktur Tembus Rp 365 T, Menperin Happy

“Di tengah kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu, In­donesia masih menjadi negara tujuan investasi para pelaku industri manufaktur nasional maupun global. Kepercayaan ini harus tetap dijaga, melalui berbagai kebijakan strategis,” kata Agus dalam keterangan resminya, kemarin.

Data Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, sektor industri manufaktur mem­berikan kontribusi sebesar 40,9 persen terhadap total investasi yang mencapai Rp 892,4 triliun.

Baca juga : Kalau Ekonomi Kuat, Kita Tak Perlu Jadi Pasien IMF

Secara kumulatif, investasi di Indonesia tumbuh 35,3 persen year on year (yoy). Dan, selama 9 bulan ini telah berhasil mencapai 74,4 persen dari target Rp1.200 triliun pada tahun 2022.

Realisasi investasi sektor industri manufaktur dari Pe­nanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 104,9 triliun. Sub sektor yang mem­berikan andil paling besar adalah industri makanan senilai Rp 38 triliun atau menyumbang 9,2 persen dari total realisasi PMDN yang mencapai Rp 413,1 triliun. Kemudian, realisasi investasi di sektor industri manufaktur dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 260,3 triliun.

Baca juga : Jokowi Dinilai Berhasil Jaga Persatuan Indonesia

Sub sektor yang menyokong paling besar adalah industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya dengan investasi menyentuh 8,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Atau berkontribusi 25,3 persen dari seluruh realisasi PMA yang berada di angka Rp 479,3 triliun.

Agus mengungkapkan, di tengah situasi dunia saat ini yang dilanda krisis pangan, energi, hingga finansial, semua negara berlomba-lomba berebut investasi. Karena investasi dapat mendorong peningkatan nilai tambah, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan devisa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.