Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bicara Di Forum Global Town Hall 2022
Airlangga: G20 Digelar Dengan Cara Berbeda
Senin, 7 November 2022 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali bakal berjalan maksimal di tengah tantangan adanya The Perfect Storm.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara Global Town Hall 2022, yang disiarkan secara virtual, Sabtu (5/10). Diskusi marathon ini digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Global Citizen dan mengambil tema “Sustaining Peace and Development in a Divided World”.
Acara tersebut melibatkan peserta dari 112 negara, termasuk 105 mitra serta menghadirkan pemimpin dunia, aktivis, hingga para pengambil kebijakan yang akan membangun jejaring dan diskusi untuk menciptakan perubahan di seluruh dunia.
Airlangga menjadi pembicara pada sesi yang berjudul Dear G20 Leaders: Hope and Suggestions from the Grassroots.
Baca juga : RI Jamin Keamanan Para Kepala Negara
Di awal penjelasan, Airlangga menyampaikan Presidensi G20 Indonesia akan berjalan maksimal dan dapat menghasilkan concrete deliverables yang lebih baik.
“Indonesia akan menggelar pertemuan G20 dengan cara yang berbeda. Kami mengundang representatif dari Uni Afrika dan juga negara-negara lain,” ajaknya.
Pada sesi tanya jawab tersebut, Ketua Umum Partai Golkar ini juga menjelaskan beberapa hal terkait bahasan dalam Presidensi G20. Yakni, arsitektur kesehatan global, transformasi digital, transisi energi dan ketahanan pangan.
Untuk kesehatan global, eks anggota DPR ini menyampaikan bahwa Presidensi G20 Indonesia telah menghasilkan Financial Intermediary Fund yang berhasil mencatatkan komitmen senilai 1,4 triliun dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga : Di Forum G20 SVOC, Airlangga Beberkan Keunggulan Kelapa Sawit
Terkait transformasi digital, dia menyebut bahwa inklusivitas menjadi hal penting dalam ekonomi digital.
Airlangga juga menjelaskan upaya yang sedang dilakukan Indonesia dalam melakukan transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan.
Salah satunya dengan pengembangan proyek besar hydropower di Kalimantan Utara yang dapat menghasilkan 12 GigaWatt (GW).
Proyek tersebut juga direncanakan menjadi salah satu program dalam inisiatif Amerika Serikat, yakni Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
Baca juga : Buruh Nilai Airlangga Figur Tepat Capres 2024
Soal ketahanan pangan, menurut Airlangga, Indonesia menjadikan topik tersebut sebagai bahasan penting. Karena, ketahanan pangan juga menjadi tantangan bagi pasar global.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya