Dark/Light Mode

Fokus Bisnis UMKM, Laba BRI Terdongkrak Hingga 106,14 Persen Tembus Rp 39,31 T

Rabu, 16 November 2022 10:40 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso (kiri). (Foto: Dok. BRI)
Direktur Utama BRI Sunarso (kiri). (Foto: Dok. BRI)

 Sebelumnya 
Menurut Sunarso, komitmen BRI untuk terus memperbesar porsi pembiayaan kepada segmen UMKM merupakan bukti nyata BRI untuk terus mendorong pemulihan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Peran aktif BRI dengan memberdayakan dan mendorong UMKM untuk terus tumbuh maka akan membuka dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengingat 97% lapangan pekerjaan di Indonesia berasal dari segmen UMKM,” ujarnya.

Keberhasilan BRI dalam menjalankan fungsi intermediasi mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang manageable di level 3,09 persen.

Baca juga : Top, Laba Bersih BNI Melesat 76,8 Persen Capai Rp 13,7 T

Dalam mempersiapkan risiko yang ada, BRI juga telah menyiapkan pencadangan yang cukup sebagai langkah antisipatif. NPL Coverage BRI tercatat sebesar 278,79 persen yoy. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir Kuartal III tahun lalu yang sebesar 252,86 persen.

Kemampuan BRI dalam menjaga kualitas asset juga tercermin dari terus menurunnya tren Loan at Risk (LAR). Tercatat LAR BRI sebesar 19,28 persen, turun dibandingkan dengan LAR pada Kuartal III 2021 sebesar 25,62 persen yoy.

Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil mencatatkan kinerja positif. DPK BRI tercatat tumbuh positif menjadi Rp 1.139,77 triliun. Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, secara year on year meningkat sebesar 10,22 persen. Jika dirinci, giro tercatat tumbuh 18,99 persen dan tabungan tumbuh 6,37 persen.

Baca juga : Terdongkrak 123,7 Persen, Laba Bersih PermataBank Capai Rp 1,4 T

Secara umum saat ini proporsi CASA BRI konsolidasian tercatat 65,43 persen, meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,60 persen yoy.

“Hal tersebut memberikan dampak positif diantaranya dari beban bunga yang tercatat menurun sebesar 9,12 persen yoy, dan biaya dana (Cost of Fund) BRI secara konsolidasian juga terus turun menjadi sebesar 1,94 persen,” tutur Sunarso.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,51 persen dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,14 persen. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.