Dark/Light Mode

LRT, Commuter Line & Kereta Cepat Tersambung

Dari Jakarta Ke Bandung Makin Cepat Dan Mudah

Rabu, 7 Desember 2022 07:30 WIB
Vice President (VP) Public Relations KAI, Joni Martinus. (Foto: Istimewa).
Vice President (VP) Public Relations KAI, Joni Martinus. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Dia mengapresiasi hadirnya LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB. Dia meyakini hal tersebut bisa menjadi daya tarik, agar masyarakat mau menggunakan KCJB.

Bahkan mulai tahun depan akan dibangun jaringan Bus Rapid Transit (BRT) di Bandung, sebagai bentuk bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Bank Dunia.

“Aksesibilitas dan konektivitas ini akan semakin memudahkan masyarakat atau pengguna untuk berpindah moda transportasi,” katanya.

Baca juga : Saka Ingin Jadi Diri Sendiri

Ia berpendapat, KAI sebagai pemimpin konsorsium PT PSBI (Pilar Sinergi BUMN Indonesia), yang memiliki saham mayoritas dari KCIC, harus terus berkomitmen menyelesaikan proyek ini agar tetap memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Sebab, menurutnya, dengan hadirnya kereta cepat Jakarta-Bandung, maka akan mencatatkan sejarah dan peradaban transportasi di Indonesia.

Berdasarkan hasil perhitungan Polar UI (Universitas Indonesia) di tahun 2021, diasumsikan sebanyak 11 persen pengguna transportasi akan beralih ke kereta cepat, yaitu dengan estimasi 29.140 penumpang per hari. Dan tahun 2023 diperkirakan 31.215 penumpang per hari.

Baca juga : Samurai Biru Tetap Kesatria

Berbeda dengan asumsi dari pihak China, yang mengatakan bahwa 25 persen masyarakat akan beralih ke transportasi umum. Ini berdasarkan pengalaman mereka pada operasi kereta cepat Beijing-Tianjin, yang memiliki profil proyek dan tipikal ekonomi wilayah yang mirip.

“Rangkaian KCJB kelas ekonomi cukup nyaman. Semoga dengan adanya manejemen tiket yang membagi kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang,” harapnya.

Ia menambahkan, meskipun pembangunan proyek ini sejak awal kerap menuai kontroversi, namun PT KCIC telah menjabarkan beberapa kontribusi positif proyek KCJB terhadap negara. Yaitu, berupa penerimaan negara sampai September 2022 total sebesar Rp 6,7 triliun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.