Dark/Light Mode

Nestle Dukung Pekerja Perempuan Di Bidang Teknologi & Sains

Senin, 2 Januari 2023 16:32 WIB
Imelda Mayasari, insinyur pertama di Nestlé Indonesia yang berkesempatan menjalankan misi di Nestlé Vietnam. (Foto: Istimewa)
Imelda Mayasari, insinyur pertama di Nestlé Indonesia yang berkesempatan menjalankan misi di Nestlé Vietnam. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan gender, Nestlé Indonesia menguatkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk seluruh karyawannya, tidak terlepas mereka yang merupakan ibu atau calon ibu.

Nestlé juga mendorong karyawan perempuannya untuk berkarya di bidang STEM (Science, Technology, Engineering and Math).

Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Ganesan Ampalavanar menyampaikan bagaimana perusahaan mendukung potensi seluruh karyawan tanpa memandang latar belakang gender mereka.

Baca juga : Ini Sederet Kinerja Kementan Sebagai Bantalan Ekonomi Nasional

"Kami percaya bahwa keberagaman dalam lingkungan kerja akan menciptakan berbagai ide, pandangan, dan inovasi yang bermanfaat untuk banyak pihak. Sains merupakan salah satu bidang yang dapat melahirkan berbagai solusi, dan kami percaya rekan-rekan perempuan di Nestlé Indonesia berperan besar juga di dalamnya," jelas Ganesan dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/1).

Nestlé Indonesia juga selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi seluruh karyawan termasuk para ibu bekerja yang tersebar di mana-mana, mulai dari pabrik hingga kantor pusat.

Menurut data UNESCO, selama bertahun-tahun perempuan dan anak perempuan tidak berpartisipasi dalam bidang sains sebanyak laki-laki. Kurang dari 30 persen perempuan menjadi peneliti STEM di dunia.

Baca juga : Hasto Bantah Pertemuan FX Hadi Dengan Jokowi Terkait Reshuffle

Di Nestlé, perempuan memegang 43,9 persen posisi manajerial perusahaan dan jumlah yang besar pada posisi operasional, dan angka ini terus bertumbuh setiap tahunnya.

Dalam mendukung orang tua bekerja, Nestlé secara global mengeluarkan kebijakan Global Parental Support Policy yang merupakan kebijakan cuti melahirkan bagi Ibu dan Ayah.

Nestlé Indonesia juga turut mengadopsi kebijakan tersebut, di mana Ibu berhak untuk cuti dan dapat diperpanjang hingga 30 minggu atau 7,5 bulan, sehingga Ibu mendapatkan waktu berkualitas, memperkuat ikatan mereka dengan bayi yang baru lahir, dan memberi dukungan yang maksimal bagi tumbuh kembang anak mereka.

Baca juga : Dukung Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi, Acer Serahkan Laptop Ke Sejumlah Sekolah

Sedangkan untuk karyawan laki-laki turut mendapatkan paternity leave sebanyak 20 hari atau 4 minggu. Selama periode cuti tersebut gaji tetap dibayarkan penuh oleh perusahaan.

"Peran ibu di keluarga memang tidak tergantikan, tidak hanya sebagai seseorang yang merawat dan mendidik anak, tetapi ibu juga dapat menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dalam menentukan apa yang ingin dilakukan kedepannya," jelas Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia Siti Sufintri. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.