Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Right Issue Berjalan Mulus
Kinerja Ciamik BTN Betot Minat Investor
Senin, 9 Januari 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Dalam aksi korporasi tersebut, BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
“Dengan harga pelaksanaan Rp 1.200, BBTN akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 4,13 triliun pasca right issue ini selesai,” kata Haru.
Terpisah, Direktur Swarna Equator Investama Hans Kwee mengatakan, dengan oversubscribed sebesar 1,6 kali, maka investor menilai right issue BBTN sangat menarik. Sebab, harga saham masih lebih murah dibandingkan fundamentalnya.
Dia menjelaskan, seberapa menarik sebuah right issue akan dilihat dari harga saham terakhir emiten menjelang cum rights.
Baca juga : Kudu Berdasar Kinerja, Bukan Karena Desakan
“Pada konteks ini, aksi korporasi BBTN terbilang menarik karena fundamentalnya bagus sementara harganya belum mencerminkan fundamental,” jelas Hans kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, selama harga right issue (exercise price) berada di bawah harga sahamnya, akan menarik buat investor. Karena menjadi semacam kompensasi atas dukungan terhadap penerbitan saham baru. Semakin lebar selisihnya, akan semakin baik lagi.
“Potensi kenaikan harga dan prospek bisnis BBTN cukup positif. Terutama dalam bisnis perumahan yang memang didominasi oleh BTN,” katanya.
Dengan penambahan modal yang diperkirakan mencapai Rp 4,13 triliun, prospek pertumbuhan BTN ke depan semakin besar.
Baca juga : BSI Bakal Makin Lincah Ekspansi
Hal ini didukung oleh sektor properti yang sudah mulai bangkit. Sehingga tambahan modal besar itu, diyakininya akan membuat BTN bisa lebih agresif lagi mendorong pembiayaan sektor properti.
“Tentu sangat positif. Kita tahu BTN spesialis sektor properti, khususnya untuk perumahan Rp 200 juta sampai Rp 300 jutaan. Tambahan modal, berapapun nilainya itu akan sangat membantu sekali,” yakinnya.
Ditegaskan Hans, aksi korporasi melalui penguatan modal right issue diharapkan kinerja BTN semakin melesat. Terutama dalam menyalurkan KPR maupun mendorong sektor properti.
Secara fundamental, kinerja BTN diproyeksi tumbuh solid tahun ini, karena didukung oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang melimpah khusus pasca right issue.
Baca juga : Catatkan Kinerja Ciamik, Laba GTSI Melejit
Berdasarkan laporan keuangan bulanan per November 2022, BTN mencatatkan pertumbuhan produk tabungan dan giro (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 25,9 persen menjadi Rp 153,74 triliun.
Laba tahun berjalan tersebut meningkat 41,51 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,97 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 7,38 persen menjadi Rp 321,83 triliun. Sementara pendapatan bunga BTN terus meningkat sebesar 3,87 persen menjadi Rp 23,33 triliun pada akhir November 2022. Aset BTN nyaris menembus Rp 400 triliun, tepatnya Rp 397,51 triliun. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya