Dark/Light Mode

Right Issue Berjalan Mulus

Kinerja Ciamik BTN Betot Minat Investor

Senin, 9 Januari 2023 07:30 WIB
(Foto: Humas Bank BTN)
(Foto: Humas Bank BTN)

 Sebelumnya 
Dalam aksi korporasi tersebut, BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

“Dengan harga pelaksanaan Rp 1.200, BBTN akan menda­patkan tambahan modal sebesar Rp 4,13 triliun pasca right issue ini selesai,” kata Haru.

Terpisah, Direktur Swarna Equator Investama Hans Kwee mengatakan, dengan oversub­scribed sebesar 1,6 kali, maka investor menilai right issue BBTN sangat menarik. Sebab, harga saham masih lebih murah dibandingkan fundamentalnya.

Dia menjelaskan, seberapa menarik sebuah right issue akan dilihat dari harga saham terakhir emiten menjelang cum rights.

Baca juga : Kudu Berdasar Kinerja, Bukan Karena Desakan

“Pada konteks ini, aksi ko­rporasi BBTN terbilang me­narik karena fundamentalnya bagus sementara harganya be­lum mencerminkan fundamen­tal,” jelas Hans kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, selama harga right issue (exercise price) berada di bawah harga sahamnya, akan menarik buat investor. Karena menjadi semacam kompensasi atas dukungan terhadap penerbitan saham baru. Semakin lebar selisih­nya, akan semakin baik lagi.

“Potensi kenaikan harga dan prospek bisnis BBTN cukup positif. Terutama dalam bisnis perumahan yang memang di­dominasi oleh BTN,” katanya.

Dengan penambahan modal yang diperkirakan mencapai Rp 4,13 triliun, prospek pertumbuhan BTN ke depan se­makin besar.

Baca juga : BSI Bakal Makin Lincah Ekspansi

Hal ini didukung oleh sektor properti yang sudah mulai bang­kit. Sehingga tambahan modal besar itu, diyakininya akan membuat BTN bisa lebih agresif lagi mendorong pembiayaan sektor properti.

“Tentu sangat positif. Kita tahu BTN spesialis sektor properti, khususnya untuk perumahan Rp 200 juta sampai Rp 300 jutaan. Tambahan modal, bera­papun nilainya itu akan sangat membantu sekali,” yakinnya.

Ditegaskan Hans, aksi korpora­si melalui penguatan modal right issue diharapkan kinerja BTN semakin melesat. Terutama da­lam menyalurkan KPR maupun mendorong sektor properti.

Secara fundamental, kinerja BTN diproyeksi tumbuh solid tahun ini, karena didukung oleh permodalan yang kuat dan li­kuiditas yang melimpah khusus pasca right issue.

Baca juga : Catatkan Kinerja Ciamik, Laba GTSI Melejit

Berdasarkan laporan keuangan bulanan per November 2022, BTN mencatatkan pertumbuhan produk tabungan dan giro (Cur­rent Account Saving Account/CASA) sebesar 25,9 persen menjadi Rp 153,74 triliun.

Laba tahun berjalan tersebut meningkat 41,51 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,97 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 7,38 persen menjadi Rp 321,83 triliun. Sementara pendapatan bunga BTN terus mening­kat sebesar 3,87 persen menjadi Rp 23,33 triliun pada akhir No­vember 2022. Aset BTN nyaris menembus Rp 400 triliun, tepat­nya Rp 397,51 triliun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.