Dark/Light Mode

60 Persen UKM Industri Marketplace Indonesia 2023 Sukses Manfaatkan Digitalisasi

Kamis, 19 Januari 2023 16:24 WIB
Foto: Dok. GudangAja
Foto: Dok. GudangAja

 Sebelumnya 
Peluang eskalasi volume B2B FMCG di Indonesia pada 2023 dinilai masih besar seiring dengan potensi bisnis UKM Indonesia, pertumbuhan pengguna internet, serta dukungan pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan masyarakat.

Tak hanya itu, hasil riset menunjukkan platform B2B digital sebagai penyedia saluran distribusi dari produsen, penjual hingga ke end-user akan menjadi tren yang menyebar di berbagai industri, tak terkecuali FMCG.

Di tahun 2023, riset memperlihatkan berbagai tantangan perkembangan industri B2B dari segi rendahnya literasi keuangan, kesenjangan akses digital, dan pembiayaan bagi UKM yang harus diwaspadai  para pemain B2B FMCG di Indonesia.

Baca juga : FAPSI Susun Roadmap Indonesia Menuju Piala Dunia

GudangAda sebagai penyedia platform digital B2B fokus pada aspek strategis untuk mencapai posisi terbaik dalam mengarungi persaingan bisnis.

Dengan membangun jalur distribusi yang lebih efisien, guna mendukung perkembangan bisnis Principal dan Strategic Sellers di area strategis. Kemudian mengutamakan sustainability dengan menciptakan level margin yang sehat antara Principal dan Mitra Bisnis, dan fokus pada strategic buyer dan seller.

“Yakni dengan meningkatkan literasi digital mitra dalam memaksimalkan fitur layanan di dalam aplikasi GudangAda serta menyediakan akses kredit produktif yang aman bagi mitra bisnis UKM,” ujarnya.

Baca juga : Kaleidoskop 2022, PERIKHSA Sukses Laksanakan Konsolidasi Organisasi

Di kesempatan yang sama, Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, untuk menghasilkan analisis yang lebih mendalam studi ini dibuat menggunakan metode studi literatur (literature study) dengan berbagai sumber baik primer maupun sekunder dan studi terdahulu yang relevan.

Saat ini pasar Indonesia sedang berada di masa transisi dari Fase 2 (customer process portal) menuju Fase 3 (multi-channel infrastructure), kehadiran platform B2B digital seperti GudangAda dapat berperan efektif dalam mengakselerasi transisi tersebut melalui ragam layanan bisnis digital yang terintegrasi kepada segenap pemain di industri B2B, mulai dari Prinsipal hingga pelaku bisnis level UKM seperti pemilik toko dan warung.

Bhima memproyeksi, tren Industri Bisnis B2B FMCG Indonesia di 2023. Pertama, kebutuhan sistem one-stop solution untuk mempercepat proses validasi data secara realtime sehingga prinsipal dapat mengikuti perkembangan pasar secara lebih cepat.

Baca juga : Terserap 93.68 Persen, Rights Issue Semen Indonesia Sukses Berat

Kedua, pendekatan multi saluran (omnichannel) sebagai salah satu upaya industri B2B FMCG dapat bertumbuh lebih pesat. Ketiga, tuntutan keamanan data pribadi seiring meningkatnya jumlah para pelaku usaha yang menggunakan platform digital B2B.

"Dan keempat, permintaan one-stop financing dengan tenor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan UKM," pungkas Bhima. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.