Dark/Light Mode

Tawarkan 25 Persen Saham Ke Publik, PGE Mulai Proses Bookbuilding IPO

Kamis, 2 Februari 2023 15:07 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, salah satu perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dan global dalam hal kapasitas terpasang, akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

PGE yang mendapat dukungan penuh dari induk usaha PT Pertamina ini telah mendapatkan Surat Izin Pengumuman Prospektus Ringkas dan/atau Pelaksanaan Penawaran Awal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (31/1).

PGE akan melaksanakan Masa Penawaran Awal pada tanggal 1 Februari 2023 hingga tanggal 9 Februari 2023. PGE akan melepas sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 (sepuluh miliar tiga ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp 820-945.

Baca juga : Satu Kaki Setan Merah Ke Puncak Piala Liga Inggris

PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 9,78 triliun. Alokasi hasil dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) dan pembayaran sebagian fasilitas pinjaman.

PGE turut mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50 persen atau 630.398.000 saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk Program Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan (MESOP).

Kebijakan ini sesuai dengan keputusan pemegang saham secara sirkuler pada tanggal 27 Januari 2022. Surat Efektif OJK atas Pernyataan Pendaftaran IPO PGE diharapkan dapat diperoleh pada tanggal 16 Februari 2023.

Baca juga : Perkuat Permodalan, Bank Sumut Tawarkan 23 Persen Saham Ke Publik

Sehingga masa penawaran umum perdana saham PGE dijadwalkan pada tanggal 20-22 Februari 2023. Pencatatan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada tanggal 24 Februari 2023.

Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menjelaskan, PGE merupakan salah satu perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dan global yang diukur dengan kapasitas terpasang.

Baca juga : Hadapi Gugatan Ferdy Sambo, Kejagung Tunggu Surat Kuasa Dari Presiden

Solidnya prospek PGE juga didukung oleh basis cadangan dan sumber daya yang besar. Ahmad mengatakan, PGE memiliki peran yang besar baik bagi Pertamina maupun Indonesia.

PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di 6 area dengan kapasitas terpasang 672 MW yang dioperasikan sendiri dan sebanyak 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.