Dark/Light Mode

Tawarkan 25 Persen Saham Ke Publik, PGE Mulai Proses Bookbuilding IPO

Kamis, 2 Februari 2023 15:07 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

 Sebelumnya 
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi emission avoidance CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Pemanfaatan yang dilakukan oleh PGE dari energi geothermal telah berhasil membuat 2.085.000 rumah di Indonesia teraliri listrik.

Pertamina Geothermal Energy juga berambisi meningkatkan basis kapasitas terpasangnya dari 672 MW saat ini menjadi 1.272 MW pada tahun 2027. Langkah ini sejalan dengan misi menjadi perusahaan energi ramah lingkungan terkemuka.

“PGE memiliki rekam jejak pengembangan panas bumi dan pembangkit listrik yang solid dan terbukti,” kata Ahmad.

Baca juga : Satu Kaki Setan Merah Ke Puncak Piala Liga Inggris

PGE memiliki rekam jejak kinerja keuangan yang solid. Pendapatan PGE mencapai 287 juta dolar AS hingga akhir kuartal III/2022 atau tumbuh 3,9 persen year-on-year (yoy).

Rapor pertumbuhan pendapatan ini melanjutkan tren positif kinerja top line PGE dalam 3 tahun terakhir atau pada rentang 2019-2021.

Tercatat, pendapatan tiap tahunnya yakni 328 juta dolar AA pada 2019, 354 juta dolar AS pada 2020, dan 369 juta dolar AS pada 2021.

Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, PGE membukukan kenaikan laba bersih signifikan 67,8 persen secara tahunan menjadi 111 juta dolar AS pada September 2022. Net profit margin (NPM) juga melesat dari 24 persen pada kuartal III/2021 menjadi 38,8 persen per akhir kuartal III-2022.

Baca juga : Perkuat Permodalan, Bank Sumut Tawarkan 23 Persen Saham Ke Publik

Kinerja solid PGE didukung kesepakatan kontrak jangka panjang atau rata-rata di atas 20 tahun dengan PT PLN sebagai offtaker tunggal. Posisi ini sekaligus memastikan perolehan arus kas yang dapat diprediksi.

"PGE memiliki hubungan yang baik dan luas dengan PLN dan secara historis mampu menegosiasikan ulang tarif kontraktual yang ada dengan PLN," ungkap Ahmad.

Rekam jejak keuangan yang solid menjadi modal PGE untuk menangkap peluang industri panas bumi ke depan. Wood Mackenzie memperkirakan tambahan hingga 3,4 GW kapasitas geothermal dalam satu dekade ke depan.

Ahmad menambahkan, komitmen besar PGE yang melekat kepada ESG juga sejalan dengan agenda dekarbonisasi nasional.

Baca juga : Hadapi Gugatan Ferdy Sambo, Kejagung Tunggu Surat Kuasa Dari Presiden

Pemerintah Indonesia telah menerbitkan peta jalan untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060. Dukungan besar terhadap PGE juga datang dari pemerintah lewat Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya juga telah menyinggung potensi besar geothermal di Indonesia yang mencapai 24 GW apabila dikonversi menjadi listrik.

Erick menyebut dukungan terhadap PGE juga bertujuan menciptakan listrik ramah lingkungan dengan harga kompetitif.

Keberadaan energi panas bumi diharapkan juga tidak akan menambah beban pemerintah untuk biaya produksi listrik. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.